Jakarta, Aktual.com – Mantan Staf Khusus (Stafsus) Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Andi Arief, menyebut ada yang salah dari pemerintah dan aparat penegak hukum dalam mengelola kasus dugaan penistaan agama dengan tersangka Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Melalui akun twitternya @AndiArief_AA sebagaimana dikutip Selasa (29/11), Andi merasa merinding dengan umat Islam di Ciamis, Jawa Barat, yang melakukan aksi jalan kaki menuju Jakarta. Massa hendak mengikuti Aksi Bela Islam Jilid III pada 2 Desember 2016 mendatang.

“Banyak yang bertanya apa militansi. Sekarang terjadi, warga Ciamis yang berjalan kaki ke Jakarta karena perusahaan bus dilarang mengangkut,” kata dia.

“Jika militansi sudah bentuk praktik, pemerintah harus bercermin, ada yang salah tentunya dalam mengelola kasus Al Maidah ini,” sambung Andi.

Disampaikan, bisa jadi jumlah massa mengikuti jalan kaki menuju Jakarta jumlahnya tidak terlalu besar. Akan tetapi, militansi warga Ciamis dengan jalan kaki mengabarkan adanya kegelisahan dari rakyat Indonesia.

“Mengelola negara ini prinsipnya tidak beda jauh dengan seorang dokter. Semua gejala harus dianalisa dengan seksama, tidak boleh salah obat,” cuitnya.

“Saya sih merinding dan kaget melihat ada yang bersedia jalan kaki, tidak melampiaskan kemarahan setelah perusahaan bus dilarang mengangkut,” lanjut Andi.

Menurutnya, jika sudah muncul militansi dari rakyat, maka jalan yang bisa ditempuh pemimpin di negeri ini adalah dengan memberikan kasih sayang yang tulus mengobati keresahan rakyat.[Soemitro]

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid