Jakarta, Aktual.co —PT Transjakarta memastikan akan memakai bus berstandar internasional untuk pengadaan armada di tahun 2015 mendatang. Lantaran bus yang dipasok dari Tiongkok terbukti sering timbulkan masalah. Mulai dari mogok, hingga korsleting listrik yang menyebabkan kebakaran.
“Kita pasti pakai merk standar internasional untuk pengadaan tahun 2015,” ujar Direktur Utama PT Transjakarta ANS Kosasih, di Jakarta, Kamis (20/11).
Bus Transjakarta itu nantinya juga akan dimodifikasi sesuai dengan kriteria warga Jakarta sebagai pengguna. Seperti di ukuran pegangan bagi penumpang yang akan disesuaikan dengan tinggi rata-rata penumpang.
“Karena selama ini pegangannya terlalu pendek. Padahal masyarakat Jakarta rata-rata kan tidak terlalu tinggi. Untuk itu disesuaikan agar saat pegangan, penumpang tidak merasa pegal. Selain itu, untuk tiang juga akan saya minta tambah untuk pegangan juga.”
Untuk pengadaan armada Transjakarta tahun depan, kata Kosasih, PT Transjakarta akan membeli lebih dari satu merk bus.
Pasalnya jika mengandalkan satu merk, dalam setahun hanya bisa mengadakan 120 unit saja. Sedangkan target pengadaan bus Transjakarta tahun depan adalah 1.200 unit bus.
“Kita gak beli satu merk saja. Kita pakai banyak merk tapi tetap yang berstandar internasional. Karena satu merk itu bikinnya enam sampai delapan bulan, dan itu baru satu kloter. Satu kloter itu paling banyak 80 unit. Kalau setahun itu paling tidak 120 unit. Itu terlalu sedikit dari target,” ujarnya.
Diketahui, Pemprov DKI memang sedang berupaya membenahi unit-unit bus Transjakarta untuk memperbaiki layanan. Salah satunya, dengan menggunakan bus-bus dari merek terkenal yang berstandar internasional dan berkualitas baik.
Salah satu merk yang sempat digadang-gadang akan diadakan pada tahun 2015 mendatang adalah bus asal Swedia merk Scania. Yaitu Scania Euro 6 yang berharga Rp5,8 miliar per unit.
Berdiri sejak tahun 1891, Scania memang diakui sebagai salah satu produsen terbesar di dunia untuk bus dan truk. Berpusat di kota Sodertalje, Swedia, mereka telah memproduksi lebih dari 1,4 juta bus dan truk untuk diekspor ke berbagai negara di dunia.
Artikel ini ditulis oleh:













