Jakarta, Aktual.com — ‎Komisi I DPR RI menilai Badan Intelejen Negara (BIN) telah lalai dalam menyikapi potensi kericuhan yang bisa terjadi di hari besar keagamaan.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi I, Tantowi Yahya menanggapi insiden pengrusakan dan pembakaran Mushalla di Tolikara, Papua pada Jumat (17/7).

“BIN sesuai Undang-Undang, tugasnya adalah upaya penangkalan dini. Saya lebih cenderung mengatakan bahwa kita lengah pada saat hari besar, dimana kita berprasangka baik, tapi ternyata mereka mempelajari, akhirnya timbul insiden Tolikara,” papar Tantowi, di kediaman Ade Komarudin, Jakarta, Sabtu (18/7).

Lebih jauh disampaikan Tantowi, dia meyakini insiden yang terjadi di Tolikara sudah direncanakan. Dan BIN seharusnya bisa melihat potensi terjadinya kejadian tersebut.

Pasalnya, lanjut Tantowi, sebelum insiden itu terjadi sudah tersebar surat yang berisi larangan bagi umat Muslim di Tolikara untuk menjalankan shalat Idul Fitri 1436 H, yang diterbitkan Gereja Injil di Indonesia (GIDI) wilayah Tolikara.

“Sulit untuk tidak mengatakan kalau (insiden Tolikara) itu tidak terencana. Mestinya surat edaran tersebut ditindaklanjuti, kemudian diaktualisasikan dengan pengamanan,” sesalnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka