Lebak, aktual.com – Biro LKBN Antara Biro Banten akan mengunjungi masyarakat Badui Dalam di pedalaman Kabupaten Lebak untuk silatuhrahmi dan menjalin persaudaraan.
“Kita mengagendakan kunjungan itu awal Januari 2020,” kata Kepala Biro LKBN Banten, Sambas di Lebak, Selasa (17/12).
Kunjungan ke masyarakat Badui Dalam (khas pakaian putih-putih) yang berada di kampung Cikawartana, Cikeusik dan Cibeo untuk bersilatuhrahmi dengan tetua dan tokoh adat.
Selain itu juga menjalin persaudaraan yang hingga kini warga Badui masih mempertahankan adat istiadat dan budaya mereka.
Dimana masyarakat Badui yang berada di permukiman wilayah tanah hak ulayat adat menolak kehidupan modernisasi.
Permukiman masyarakat Badui yang dihuni sekitar 11.230 KK tidak ditemukan jaringan listrik, elektronika maupun jalan beraspal.
Bahkan, masyarakat Badui Dalam yang tersebar di tiga kampung itu, mereka jika berpergian berjalan kaki.
“Kami sangat mencintai adat istiadat dan budaya masyarakat Badui yang hingga kini menolak modernisasi,” ujarnya.
Ia mengatakan, LKBN Antara Banten juga mengapresiasi kawasan permukiman masyarakat Badui yang hingga kini asri dan hijau juga menjaga kelestarian lingkungan alam.
Mereka masyarakat Badui melarang melakukan penebangan pohon karena bisa menimbulkan bencana alam.
Selama ini, LKBN Antara Banten belum pernah menjalin silatuhrahmi bersama tokoh, tetua adat dan masyarakat Badui.
Karena itu, momentum HUT LKBN Antara ke 82 sekitar 15 karyawan diagendakan untuk mengunjungi masyarakat Badui Dalam tersebut.
Dalam pertemuan itu, tambah dia pihaknya akan menggelar diskusi tentang perjalanan LKBN Antara sebagai media perjuangan dan pembangunan bangsa.
“Kami berharap kunjungan ke masyarakat Badui itu bermanfaat dan berjalan lancar,” sebutnya.
Sejumlah masyarakat Badui menyambut positif rencana karyawan LKBN Antara Banten mengunjungi masyarakat Badui Dalam untuk menjalin silatuhrahmi dan meningkatkan persaudaraan.
“Kami siap membantu para karyawan LKBN Antara Banten ke permukiman masyarakat Badui,” kata Karnaen, seorang warga Badui Dalam. (Eko Priyanto)
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin