Jakarta, AKTUAL.COM – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah bergabung dengan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) yang diluncurkan oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk melindungi keamanan data keluarga yang saat ini sedang dalam proses pemutakhiran.
“BKKBN harus mengambil langkah strategis untuk mengantisipasi serangan siber, demi melindungi infrastruktur, jaringan dan aplikasi kritikal BKKBN yaitu Sistem informasi keluarga (Siga) yang data-data khusus hasil pendataan keluarga telah banyak dimanfaatkan oleh kementerian, lembaga, serta pemerintah daerah,” kata Plh Direktur Teknologi Informasi dan Data BKKBN Baihaqi Nur dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (5/8/2023).
Baihaqi menjelaskan bahwa tim BKKBN CSIRT bertanggung jawab menangani insiden dalam ruang lingkup sistem teknologi informasi BKKBN, guna mengantisipasi serangan siber. Dalam menjalankan tugas tersebut, tim BKKBN CSIRT berkolaborasi dengan seluruh CSIRT kementerian dan lembaga pemerintah sebagai CSIRT sektoral, yang bekerja di bawah koordinasi BSSN sebagai CSIRT nasional.
“Kerja sama dan kolaborasi lintas kementerian serta lembaga kami rasa sangat strategis dalam pengamanan objek vital teknologi informasi BKKBN dari serangan siber,” tuturnya.
Pembentukan BKKBN CSIRT sangat penting bagi lembaga ini, mengingat sistem informasi keluarga memiliki peran krusial sebagai dasar penentuan kebijakan nasional. “Selain untuk menjaga citra serta nama baik BKKBN sebagai salah satu instansi, penyediaan data ini juga harus dilindungi untuk penetapan kebijakan nasional,” ujar Baihaqi.
BKKBN CSIRT dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden No. 82 Tahun 2022 tentang Pelindungan Infrastruktur Informasi Vital dan Peraturan Presiden No. 47 Tahun 2023 tentang Strategi Keamanan Siber Nasional dan Manajemen Krisis Siber.
Baihaqi menjelaskan bahwa BKKBN CSIRT pertama kali dibentuk secara resmi dan diluncurkan bersama 17 kementerian/lembaga oleh Kepala BSSN pada awal Agustus 2023, karena BKKBN juga telah mendapat amanat melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Visi BKKBN-CSIRT adalah terwujudnya keamanan siber BKKBN yang handal dan profesional, sementara misi mereka termasuk menjaga keamanan ruang siber, mengkoordinasikan dan mengkolaborasikan layanan keamanan siber BKKBN, serta membangun kapasitas sumber daya keamanan siber BKKBN.
“Kami akan meningkatkan kemampuan SDM tim dengan pelatihan-pelatihan sesuai standar BSSN. Sehingga masing-masing anggota tim tersertifikasi sesuai bidang tugasnya,” ucapnya.
Baihaqi menegaskan bahwa tim BKKBN CSIRT tidak berdiri sendiri, melainkan selalu berkoordinasi dan berkolaborasi secara berkelanjutan guna melakukan antisipasi terhadap serangan siber ke sistem teknologi informasi pemerintah. “Jadi, jika ada serangan siber ke satu instansi/lembaga, maka semua tim CSIRT di bawah koordinasi BSSN akan bekerja sama melakukan antisipasi dan mencegah serangan tersebut,” pungkas kata Baihaqi Nur.
Artikel ini ditulis oleh: