Jakarta, Aktual.com — Setibanya dari Korea Selatan, Minggu (6/3) Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengklaim berhasil menggaet investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia sebesar USD600 juta.
Kepala BKPM, Franky Sibarani menyampaikan bahwa pihak investor korea selatan tertarik pada sektor industri makanan dan minuman. Investor tersebut akan membangun dua pabrik makanan dan minuman dengan nilai investasi masing-masing USD300 juta sehingga total investasinya USD600 juta (setara dengan Rp8,3 triliun dengan kurs dolar AS Rp 13.900).
“Mereka saat ini sedang dalam proses untuk menentukan lokasi. Saat ini alternatif lokasi yang dipilih adalah di sekitar Banten atau Jawa Barat dan Jawa Timur untuk dua pabrik makan dan minuman tersebut,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Aktual.com, Senin (7/3).
Franky menceritakan CEO perusahaan Korea Selatan tersebut menyampaikan permintaannya terkait kebutuhan serta keberlanjutan bahan bahan baku salah satunya jagung.
“Mereka sangat siap untuk menyerap apabila bahan baku yang salah satunya Jagung tersebut dapat tersedia di dalam negeri,” jelasnya.
Lebih lanjut Franky menambahkan bahwa BKPM akan mencari solusi agar produk petani dapat diserap oleh investor.
Dalam upaya meyakini investor, Franky menyerukan agar melihat Indonesia tidak hanya sebagai basis industri, namun juga sebagai rumah kedua mereka.
Karena menurut Franky, saat ini telah banyak fasilitas-fasilitas umum seperti restoran, pusat perbelanjaan dengan berbasis komunitas Korea Selatan yang ada di kota-kota besar di Indonesia, dengan demikian dia berharap para investor asal Korea Selatan dapat nyaman berada di Indonesia.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan