Menteri Perdagangan Thomas Lembong menyampaikan kinerja ekspor impor di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (18/1). Dalam kesempatan tersebut, Mendag juga menyampaikan rencana mengundang pemimpin atau perwakilan pemerintah negara, beberapa CEO dunia, dan pimpinan media internasional pada acara Indonesia Night disela momentum World Economic Forum (WEF) 2016 di Davos, Swiss 21 Januari 2016 mendatang untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia tak terpengaruh aksi terorisme. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc/16.

Jakarta, Aktual.com – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong akan mengupayakan kehadiran investasi untuk memodernisasi sektor peternakan dan pertanian.

“Pertanian dan peternakan perlu modernisasi, dan hal tersebut memerlukan investasi sebagai kenyataan persaingan global,” kata Thomas dalam acara mengenang sewindu ekonom Sjahrir di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/7).

Dia berpendapat modernisasi peternakan dan pertanian mewujudkan efisiensi yang bisa menurunkan harga-harga komoditas.

“Mengapa daging beku asal Australia bisa sampai konsumen Rp80 ribu, namun dari peternak lokal Rp110 ribu. Jawabannya efisiensi. Di Australia, pemotongan daging sudah terindustri dan dikemas langsung beku, di sana juga puluhan ribu ekor sapi dipelihara oleh puluhan orang,” kata dia Selain itu, Thomas juga menekankan perlunya mengubah pola pikir yang berkembang di masyarakat terkait sektor peternakan dan pertanian.

Dia mengatakan masyarakat masih cenderung membeli daging segar karena kebiasaan.

“Saya pindah dari bidang perdagangan ke investasi, dan saya mau bersinergi mengenai rantai pasok. Sekarang tugas saya cari investor supaya segala aspek industri pertanian dan peternakan semakin modern,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan