Jakarta, Aktual.com — Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan investasi padat karya melalui program “Investasi Padat Karya Untuk Penyerapan Tenaga Kerja Indonesia” siap menambah ratusan ribu tenaga kerja baru.
Kepala BKPM, Franky Sibarani Franky menyatakan pada tahap pertama BKPM bekerjasama dengan 16 perusahaan investasi padat karya di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah yang dapat menyerap tenaga kerja Indonesia sedikitnya 121.285 orang dalam kurun waktu 5 tahun (2015-2019).
Semua perusahaan tersebut sedang dalam tahap konstruksi terdiri dari 11 PMA dan 5 perusahaan PMDN dengan nilai total rencana investasi sebesar Rp18,9 triliun dan total realisasi investasi sebesar Rp11,4 triliun (sampai dengan September 2015) dengan total perkiraan nilai ekspor sebesar USD1,3 miliar.
Adapun rincian penyerapan tenaga kerja ke-16 perusahaan PMA dan PMDN tersebut adalah 73.885 orang pada tahun 2015-2016 dan 47.400 orang pada tahun 2017 – 2019.
“Jumlah tersebut tentunya dapat menciptakan multiplier effect menggerakkan perekonomian sekitar, misalnya dengan tumbuhnya industri-industri pendukung lain. Sebagai ilustrasi, setiap kehadiran satu pabrik yang mempekerjakan 1.000 orang maka industri pendukung lainnya seperti kontrakan, catering, laundry, dan bisnis transportasi akan tumbuh. Bisa kita bayangkan dampak yang terjadi jika penyerapan tenaga kerja mencapai 5.000 atau 10.000 orang,” ujar Franky dalam keterangan resminya, Selasa (6/10).
Franky menambahkan selain adanya dampak langsung penyerapan tenaga kerja, program investasi padat karya menciptakan lapangan kerja ini juga menunjukkan wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah masih menarik dan kompetitif untuk lokasi investasi padat karya, termasuk negara-negara lain.
Hal ini, kata dia, juga merupakan tantangan bagi Pemerintah Daerah untuk menyiapkan para calon tenaga kerja yang terdidik dan terlatih, dan membantu percepatan pengurusan perizinan daerah yang terkait realisasi investasi tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman modal BKPM, Azhar Lubis mengatakan pemerintah akan terus berupaya untuk memperbaiki iklim investasi, khususnya bagi sektor industri padat karya. Tujuannya agar terus berkembang dan menyerap tenaga kerja sehingga dapat mengurangi angka penggangguran secara signifikan.
“Beberapa terobosan yang telah dilakukan pemerintah antara lain, adanya usulan “formula kenaikan upah” yang dapat berlaku untuk 5 (lima) tahun, yang tentunya Upah tetap naik setiap tahun, namun formulanya yg akan diberlakukan selama 5 tahun, jadi tidak perlu ada lagi pembahasan formula setiap tahun,” jelas dia.
Untuk diketahui, ke-16 perusahaan investasi padat karya yang terlibat dalam tahap pertama Program investasi Padat Karya Menciptakan Lapangan Kerja” tersebut, terdiri 3 PMA dan 2 PMDN yang berlokasi di Provinsi Jawa Barat, dengan total rencana investasi Rp5,8 triliun dan realisasi investasi Rp1,8 triliun.
Dan rencana penyerapan tenaga kerja 29.580 orang, dengan perincian 20.580 orang pada tahun 2015 -2016 dan 9.000 orang pada tahun 2017 – 2019. Perusahan padat karya tersebut berada di Kabupaten Bandung, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang.
Sementara itu, di Provinsi Jawa Tengah terdapat 8 PMA dan 3 PMDN, dengan total rencana investasi Rp13,1 triliun dan realisasi investasi Rp9,6 triliun dengan rencana penyerapan tenaga kerja 91.705 orang, dengan perincian 53.305 orang pada tahun 2015 – 2016 dan 38.400 orang pada tahun 2017 – 2019, yang berada di Kabupaten Boyolali, Kabupaten Jepara, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen, Kota Salatiga dan Kota Semarang.
Dari 16 perusahaan investasi padat karya tersebut terdiri atas Industri Kulit Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Sepatu sebanyak 7 perusahaan dengan total rencana investasi Rp2,2 triliun dan realisasi investasi Rp2,7 triliun dengan rencana penyerapan tenaga kerja 58.300 orang dalam kurun waktu 2015-2019.
Perusahaan tersebut antara lain PT. Pou Yuen Indonesia, PT. Chang Shin Reksa Jaya, PT. Adis Dinamika Sentosa, PT. Feng Tay Indonesia Enterprises, PT. Parkland World Indonesia, PT. Selalu Cinta Indonesia, dan PT. Seng Dam Jaya Abadi.
Industri tekstil sebanyak 8 perusahaan dengan rencana investasi Rp12,1 triliun dan realisasi investasi Rp8,5 triliun dengan rencana penyerapan tenaga kerja 57.705 orang dalam kurun waktu 2015 – 2019. Perusahaan tersebut adalah PT. Sri Rejeki Isman, PT. Jaya Perkasa Textile, PT. Rayon Utama Makmur, PT. Nesia Pan Pacific Clothing, PT. Eco Smart Garment Indonesia, PT. Delta Merlin Dunia Textile, PT. Delta Merlin Sandang Textile, PT. Apparel One Indonesia dan PT Jaya Perkasa Textile.
Untuk Industri makanan dan minuman sebanyak 1 perusahaan, yaitu PT. Kaldu Sari Nabati Indonesia.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan