Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo (kiri) berbincang dengan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong (kanan) dalam Rapat Koordinasi Nasional BKPM dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu se-Indonesia di Nusa Dua, Bali, Jumat (24/2). Kegiatan tersebut untuk sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam upaya pencapaian target investasi. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/ama/17.

Jakarta, Aktual.com – Kegiatan Manado International Conference on Tourism yang digelar oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan didukung oleh Kementerian Pariwisata, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Pricewaterhouse Coopers, Broadway Malyan dan International Reseach Development Indonesia menghasilkan kesepakatan bisnis senilai USD 400 juta setara dengan Rp 5,2 triliun (asumsi kurs rupiah Rp 13.000 per dolar AS).

Kesepakatan tersebut terdiri dari kerjasama bisnis yakni kerjasama investasi antara PMA Tiongkok dengan perusahaan swasta nasional terkait pembangunan di Manado Selatan untuk hotel, apartemen, shopping mall dan diving center senilai USD 200 juta dan penyerahan izin perluasan investasi kepada PMA Amerika Serikat terkait akomodasi cottage dan pariwisata di Raja Ampat senilai USD 200 juta. Selain itu, juga ditandatangani kerjasama antara Dalian Maritime University (Tiongkok) dengan tujuh universitas di Indonesia (ITB, Universitas Sam Ratulangi, Politeknik Negeri Manado, Universitas Hasanuddin, Kemal Nasher Institute, Universitas Pertahanan dan Universitas Negeri Manado).

Kepala BKPM, Thomas Lembong mengemukakan bahwa kesepakatan bisnis yang dihasilkan merupakan salah satu bukti nyata menggeliatnya investasi di sektor Pariwisata di Indonesia.

“Kesepakatan bisnis serta satu kesepakatan terkait dengan pendidikan tersebut merupakan bukti nyata upaya pemerintah untuk meningkatkan investasi di sektor pariwisata,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima Aktual.com di Jakarta, Kamis (25/5).

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka