Kepala BKPM Franky Sibarani (tengah) didampingi dengan Deputi bid Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal Azhar Lubis (kanan) dan Deputi bid Pengendalian Iklim Penanaman Modal Farah Indriyani (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan tentang target pertumbuhan investasi 2016 di Jakarta, Jumat (8/1). BKPM menargetkan pertumbuhan investasi 2016 sebesar Rp 594,8 triliun naik 14 persen dibandingkan target yang dicanangkan pada tahun 2015 sebesar Rp 519 triliun. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/ama/16. *** Local Caption ***

Jakarta, Aktual.com — Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengklaim layanan Kemudahan investasi langsung konstruksi (KLIK) yang telah diimplementasikan di 14 kawasan industri meraih respons positif oleh investor.

Hal ini ditandai dengan 10 proyek investasi senilai Rp 8,85 triliun telah memanfaatkan fasilitas kemudahan investasi tersebut. 10 Proyek investasi tersebut memanfaatkan tanah seluas 188,77 ha di 5 kawasan industri.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani menyampaikan pihaknya secara intensif terus mengawal fasilitas Kemudahan investasi langsung konstruksi (KLIK) agar dapat terimplementasi dengan baik.

Salah satu langkah yang dilakukan BKPM adalah memperkuat koordinasi dengan pemerintah provinsi, kabupaten dan kota yang menjadi wilayahnya terdapat kawasan industri pelaksana KLIK.

“KLIK merupakan langkah awal sinergi pusat dan daerah dalam hal perizinan investasi,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis (7/4).

Lebih lanjut Franky menambahkan bahwa selain 10 tesebut, terdapat 19 Proyek investasi yang sedang dalam proses tender atau tahap proses permohonan perizinan. Nilai 19 proyek investasi tersebut sebesar Rp 45,63 triliun dan memanfaatkan tanah seluas 357,28 ha di 4 kawasan industri.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka