Jakarta, Aktual.com — Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengidentifikasi minat perusahaan farmasi Singapura yang berencana membangun industri farmasi di Jabodetabek senilai 4 juta dolar AS (setara Rp55,6 miliar, asumsi kurs RpRp13.900).
“Secara nilai mungkin tidak terlalu besar, namun demikian sektor farmasi merupakan sektor prioritas yang menjadi fokus pemasaran investasi kami,” kata Kepala BKPM Franky Sibarani dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (8/6).
Sebelumnya, Franky menjelaskan, perusahaan ini hanya mengekspor ke Indonesia dan menunjuk distributor lokal di Indonesia sebagai penyalur utamanya.
“Namun melihat perkembangan pasar, perusahaan memutuskan untuk melakukan investasi langsung dengan mendirikan industri farmasi di Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut, Franky menilai industri farmasi cukup strategis karena dapat mengurangi impor.
BKPM sendiri, katanya, mendukung penuh rencana investasi perusahaan tersebut, sehingga bisa menambah kompetitor produsen obat di Indonesia dan bisa menekan harga obat yang tinggi untuk kepentingan masyarakat indonesia.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka