Kairo, Aktual.com – Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, mengungkapkan rasa optimismenya dengan perkembangan hubungan bilateral Indonesia-Mesir.
Dalam kunjungannya ke Mesir, Mardani menyoroti berbagai isu penting, termasuk perlindungan bagi mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Mesir, khususnya di Universitas Al-Azhar.
“Kami gembira melihat surplus perdagangan yang terus meningkat dan jumlah mahasiswa kita yang semakin banyak di Mesir. Pandangan masyarakat Mesir terhadap Indonesia juga luar biasa. Namun, kami menitipkan agar KBRI di Mesir menjaga para mahasiswa yang jumlahnya lebih dari 15 ribu, karena mereka adalah aset luar biasa bangsa ini,” ujar Mardani di Kairo, Mesir, Selasa (17/12).
Dalam pertemuannya dengan perwakilan Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir, Mardani menerima aspirasi terkait peningkatan jumlah beasiswa di Universitas Al-Azhar serta kemudahan dalam pengurusan visa belajar. PPMI, yang terdiri dari 16 kelompok kekeluargaan berdasarkan wilayah asal di Indonesia, juga menekankan pentingnya asuransi kesehatan bagi mahasiswa.
“Kami juga mendorong mahasiswa agar tetap fokus pada studi dan menjauhi paham radikal. Ketika kembali ke Indonesia, mereka diharapkan dapat berkontribusi di berbagai bidang, bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pengusaha atau pelaku bisnis,” tambah Politisi Fraksi PKS ini.
Selain itu, dalam pertemuan dengan Komisi Luar Negeri Parlemen Mesir, delegasi BKSAP menyampaikan keinginan agar pemerintah Mesir mempertimbangkan kebijakan bebas visa bagi masyarakat Indonesia untuk kunjungan hingga 30 hari, kemudahan visa belajar, serta peningkatan kerja sama ekonomi dan pendidikan.
Selain itu, Delegasi BKSAP DPR RI juga melakukan kunjungan ke Universitas Al-Azhar dan bertemu dengan rektor serta tiga wakil rektor. Mereka membahas peluang peningkatan beasiswa dan kemungkinan membuka cabang Universitas Al-Azhar di Indonesia.
“Al-Azhar adalah menara ilmu yang luar biasa. Kami menyampaikan apresiasi atas dukungan mereka terhadap mahasiswa Indonesia, termasuk perjuangan bersama untuk kemerdekaan Palestina,” tegas Mardani.
Isu perlindungan mahasiswa juga menjadi perhatian utama. Banyak mahasiswa datang ke Mesir tanpa asuransi kesehatan, sehingga mereka kesulitan saat membutuhkan perawatan.
“Kami mengusulkan agar ada skema kerja sama antara Pemerintah Indonesia, Pemerintah Mesir, Universitas Al Azhar, dan KBRI untuk memberikan asuransi kesehatan kepada mahasiswa, sehingga mereka merasa lebih nyaman belajar,” pungkasnya.
Kunjungan BKSAP DPR RI ini menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat hubungan diplomasi dan melindungi WNI yang berada di luar negeri.
Artikel ini ditulis oleh:
Sandi Setyawan