Mataram, Aktual.com — Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjanjikan akan memberikan bantuan 200 unit pompa air guna mengatasi kekeringan di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
“Kita berikan 100, kalau sudah terpakai 100 akan kita kirimkan 100 lagi pompa air,” kata Andi Amran Sulaiman saat menghadiri rapat koordinasi swasembada pangan dan antisipasi kekeringan NTB, bertempat di Makorem 162 Wira Bhakti di Mataram, Jumat (31/7).
Mentan Andi Amran Sulaiman, mengatakan pemberian bantuan pompa air dalam jumlah besar ini sebagai langkah kongkrit mengantisipasi kekeringan yang mulai melanda lahan pertanian di NTB pada musim kemarau tahun 2015.
Untuk itu, dia meminta bantuan pompa air kepada para petani NTB secepatnya bisa dikirimkan agar bisa dapat digunakan oleh petani. Hal ini sebagai antisipasi dalam mengatasi kekeringan tersebut.
Dalam mengatasi kekeringan di NTB, pihaknya juga telah membentuk tim khusus yang terdiri dari Kementerian Pertanian, pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota, termasuk pihak terkait yang berkaitan langsung dalam mengatasi bencana kekeringan.
“Nantinya, tim ini akan melakukan pemantauan kekeringan di seluruh NTB. Setekah menemukan daerah kekeringa, kemudian mencari tempat air untuk di pompa dan pemberian sumur bor. Kalau juga tidak ada air bentuk sumur dangkal, seperti yang kita lakukan di NTT dan sekarang airnya sudah bisa mengalir,” jelasnya.
Menurut dia, meski sejumlah areal tanaman padi dan palawija di Indonesia mengalami kekeringan, namun pihaknya memastikan produksi beras dalam negeri cukup dan aman. Hal ini lantaran luas lahan yang mengalami kekeringan pada tahun ini, menurun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
“Tahun lalu ada 200 ribu hektare yang terkena kekeringan, tahun ini diperkirakan ada 100 hektare. Artinya ada 100 hektare lahan yang bisa diselamatkan,” katanya.
Karena itu, Amran menyangkal jika dikatakan produksi padi tahun ini akan turun. Pasalnya, pihaknya telah melakukan antisipasi dampak kekeringan pada musim kemarau tahun ini. Bahkan, Amran mengaku telah melakukan sejumlah langkah agar kemarau tahun ini tidak mempengaruhi produksi pertanian.
Salah satunya, pihaknya akan mengucurkan dana sebesar Rp884 miliar lebih diperuntukkan pengadaan sejumlah alat penunjang alat pertanian untuk mengatasi kekeringan, membangun infrastruktur irigasi pertanian, pembangunan penampungan air dan penyediaaan pompa air.
“Kekeringan tidak bisa di atasi secara instan, tetapi dibutuhkan waktu panjang,” imbuhnya.
Meski terjadi kekeringan, dia menegaskan tidak akan melakukan impor pangan khusunya beras dan meminta petani agar menjual gabahnya ke Perum Bulog).
Artikel ini ditulis oleh: