Arus Balik
Menko PMK memantu arus balik Lebaran 2023 melalui CCTV. DOK/NET

Cikampek, Aktual.com — Arus balik lebaran gelombang kedua diperkirakan terjadi mulai pada 29 April – 1 Mei, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy kembali blusukan mengecek kesiapan penerimaan arus balik di ruas Tol Cikampek pada Jumat malam (28/4).

Dalam kunjungan itu, Muhadjir didampingi oleh Dirut Jasamarga Subakti Syukur dan Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Aan Suhanan.

Beberapa titik dikunjungi Menko PMK, yaitu di KM 29 Command Center Korlantas Polri, KM 72 Cikampek Utama Kantor Jasa Marga, dan Jasa Marga Toll Command Center.

Dari beberapa titik itu, Muhadjir mendapatkan bahwa arus balik kendaraan selama masa lebaran di ruas tol Trans Jawa, khususnya yang melalui Tol Cikampek menuju Jabodetabek relatif stabil dan tidak terjadi lonjakan parah.

Dia memaparkan, sejauh ini jumlah kendaraan yang menuju Jabodetabek selama masa arus balik relatif stabil dan merata yaitu berkisar 100 ribu kendaraan per harinya.

Lebih lanjut, Menko PMK menerangkan, berdasarkan data Korlantas Polri dan Jasa Marga, sampai saat ini arus balik kendaraan menuju Jabodetabek tertinggi sudah terjadi pada H+2 lebaran atau pada tanggal 25 April, yaitu sebanyak 159.585 kendaraan.

Menurut Menko Muhadjir lancarnya arus kendaraan pada masa arus balik lebaran adalah berkat dari berbagai skema kebijakan yang telah dilakukan pemerintah, seperti anjuran Pemerintah, pemberian diskon tol, pemberlakuan skema one way, contra flow, dan rekayasa lalu lintas lainnya.

“Alhamdulillah dengan berbagai macam kebijakan yang kita buat maka kecenderungannya memang arus balik sangat landai. Artinya dari semua hari diisi dengan volume kendaraan yang relatif rata,” jelasnya dalam keterangan yang diterima, Minggu (30/4).

Lebih lanjut, menurut Menko PMK, puncak arus balik gelombang kedua pada 30 April nantinya tidak akan sebanyak pada puncak arus balik pertama pada H+2 lebaran. Hal itu dikarenakan adanya tambahan hari libur pada Senin tanggal 1 Mei yang merupakan tanggal merah Hari Buruh yang kemungkinan juga akan dimanfaatkan masyarakat untuk balik lebaran.

“Puncak arus balik ke 2 pada H+7 (30 April) dipastikan tidak akan melampaui puncak pada H+2. Jadi kita Perkiraan hanya sekitar 140 ribu. Dengan begitu maka ini sesuai dengan rencana kita,” tuturnya.

Dari pertemuannya dengan Korlantas Polri dan Jasa Marga, Muhadjir juga menyatakan, perkembangan arus balik kendaraan ke Jabodetabek sejauh ini sudah lebih dari 67 persen dan tinggal sekitar 33 persen yang belum kembali ke Jabodetabek.

Dia menyatakan, selama masa arus balik gelombang kedua akan tetap diberlakukan rekayasa lalu lintas one way dan contra flow di lintas Tol Trans Jawa. Namun demikian, menurutnya, pemberlakuan tergantung situasi dan kondisi yang ada di lapangan.

“Sangat mungkin ada perubahan kalau tidak sepadat yang kita perkirakan,” ucapnya.

Muhadjir juga mengapresiasi turunnya angka kecelakaan lalu lintas selama masa mudik lebaran. Berdasarkan data Kemenhub, kecelakaan pada arus mudik lebaran turun sebanyak 33 persen dibanding tahun lalu. Menurutnya, turunnya angka kecelakaan lalu lintas merupakan perkembangan dari perilaku para pemudik yang semakin tertib dan teredukasi dalam perjalanan mudik.

“Edukasi dari Korlantas, Kemenhub, informasi dari media dan kesadaran masyarakat mencari informasi dalam perjalanan, imbasnya sangat besar. Ini kemajuan luar biasa,” ungkapnya.

“Saya atas nama pemerintah mengucapkan terima kasih terutama pada para pemudik yang sudah tertib, penyelenggara jalan tol Jasa Marga dan BUJT lainnya, Kemenhub, dan Korlantas, Alhamdulillah pelaksanaan mudik tahun ini berjalan lancar. Dan mudah-mudahan semoga arus baliknya juga berjalan dengan lancar,” tutur Menko PMK.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu