Ternate, Aktual.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ternate, Maluku Utara mencatat dalam sepekan terakhir aktivitas gempa bumi di Halmahera Barat (Halbar) cenderung menurun.

“Gempa bumi di Halbar sepekan terakhir menunjukkan penurunan frekuensi kejadian, dan msyarakat diminta tenang karena potensi terjadinya gempa besar di kawasan itu dinilai minim,” kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG Daryono di Ternate, Jumat (27/11).

Data Stasiun Geofisika Ternate, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sejak Senin (16/11) hingga Jumat (27/11), total aktivitas gempa bumi 611 kali, namun, berdasarkan tren hariannya, saat ini menunjukkan penurunan besaran magnitudo dan frekuensi kejadian.

“Data itu menunjukkan proses pelepasan tegangan pada batuan yang berlangsung terus karena karakteristik batuannya rapuh, jika tegangan yang tersimpan dalam batuan habis, gempa bumi tipe swarm ini berakhir,” katanya.

Menurut dia, fenomena swarm, peluang terjadinya gempa besar sangat kecil dn masyarakat tak perlu khawatir ancaman tsunami karena gempa bumi swarm kekuatannya relatif kecil sehingga tak akan mampu membangkitkan tsunami.

Sebelumnya, pekan lalu, ratusan rumah warga dan kantor pemerintah Kabupaten Halbar rusak akibat gempa bumi yang mengguncang Halbar dalam sepekan ini.

Artikel ini ditulis oleh: