Jakarta, Aktual.com — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 102 titik api atau lokasi kebakaran lahan dan hutan di Pulau Sulawesi, meningkat drastis dalam beberapa hari terakhir dibanding sebelumnya 40-an titik.
Seorang prakirawan BMKG Palu, Rio Marthadi mengungkapkan Sabtu (17/10), berdasarkan foto satelit, tercatat adanya peningkatan titik kebakaran lahan dan hutan di seluruh provinsi di Sulawesi.
Sebelumnya, kata dia, titik api di Sulawesi baru sekitar 40-an, tetapi pada Jumat (16/10) titik kebakaran sudah mencapai 102.
Menurut dia, peningkatan titik kebakaran di Sulawesi sudah cukup memprihatinkan sehingga perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat.
Kalau sebaran titik api terus bertambah, maka akan semakin memperparah kabut asap di wilayah Palu dan sekitarnya.
“Terus terang kabut asap yang menyelimuti wilayah Palu, Donggala dan Sigi dalam dua hari ini sangat menggangu aktivitas penerbangan dari dan ke Palu,” katanya.
Khusus di Sulteng, kata dia, sebaran titik api terutama terjadi di Kabupaten Banggai, Tojo Unauna dan kabupaten lainnya.
Sementara kabut asap yang sekarang ini menyelimuti Palu, sebagian besar kiriman kebakaran hutan di Pulau Kalimantan karena angin bertiup dari Kalimantan menuju beberapa wilayah di Sulteng, terutama di Palu, Sigi dan Donggala.
“Hari ini kabut asapnya cukup parah dan jarak pandang terus berkurang sudah di bawah satu kilometer dan sangat riskan bagi penerbangan,” kata dia.
Pilot jelas tidak akan berani mendaratkan pesawatnya di Palu jika jarak pandang hanya berkisar satu kilometer (1.000 meter), ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby