Jakarta, Aktual.com – Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru mendeteksi sebayak 15 titik api yang menyebar di sejumlah daerah di Provinsi Riau.
“Titik api tersebar di Indragiri Hulu dengan 10 titik api, Pelalawan dan Kuantan Singingi masing-masing dua titik api serta Indragiri Hilir satu titik api,” kata Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin, Senin (24/8).
Ia menjelaskan jumlah tersebut kembali meningkat setelah dalam tiga hari terakhir BMKG tidak mendeteksi adanya titik api di Riau.
Sementara itu, untuk wilayah Sumatera BMKG mendeteksi sebanyak 217 titik panas yang terdeteksi di lima Provinsi yakni Jambi 107 titik panas, Sumatera Selatan 79 titik panas, Bangka Belitung 10 titik panas, dan Lampung dengan 3 titik panas serta Riau 18 titik panas.
Analis BMKG stasiun Pekanbaru Slamet Riyadi menjelaskan fenomena El Nino yang terjadi saat ini menjadi salah satu penyebab kebakaran hutan dan lahan di Pulau Sumatera termasuk Provinsi Riau terus terjadi.
“Pada Juli lalu, El Nino masih belum parah, namun saat ini telah terus meningkat sehingga memang memberikan dampak terhadap kondisi cuaca di Sumatera. Namun tidak signifikan,” katanya.
Ia menyatakan, fenomena El Nino menyebabkan musim kemarau menjadi lebih panjang sehingga memicu bermunculannya titik panas (hotspot) yang diduga peristiwa kebakaran hutan dan lahan.
Ia mengatakan seharusnya pada akhir Agustus ini sebagian besar Riau sudah memasuki awal musim hujan, namun belum merata,” katanya.
Musim hujan kata dia bergerak pada wilayah Rau bagian utara meliputi Kota Dumai dan Rokan Hilir serta sebagian Bengkalis. Namun peluang hujan belum merata dan intensitasnya antara ringan sampai dengan sedang.
Nantinya, lanjut dia, pada Oktober musim hujan akan meluas hingga sebagian wilayah Riau lainnya termasuk daerah-daerah di selatan hingga kemudian mencapai bagian tengah meliputi Kota Pekanbaru, Kampar, Pelalawan dan Siak.
Artikel ini ditulis oleh: