Jakarta, Aktual.com — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pangkalpinang mendeteksi 48 titik panas atau “hotspot” sebagai indikasi awal kebakaran lahan dan hutan yang tertangkap Satelit Terra dan Aqua di Kepulauan Bangka Belitung.
“Sebagian besar sebaran titik panas terpusat di Kabupaten Bangka Selatan dengan 27 titik,” kata Staf Koordinator Unit Analisis BMKG Pangkalpinang, Evi Diana Prihatiningsih, di Pangkalpinang, Minggu (11/10).
Ia menjelaskan bahwa sebanyak 27 titik di Bangka Selatan itu tersebar di Kecamatan Payung tiga titik, Simpang Rimba 11 titik, Air Gegas 5 titik, Lepar Pongok satu titik, dan Kecamatan Toboali tujuh titik.
“Titik panas itu dapat berubah sewaktu-waktu tergantung suhu udara dan aktivitas pembakaran lahan pada saat kemarau,” katanya.
Sementara itu, di Kabupaten Bangka Tengah, hotspot terdetiksi sebanyak 12 titik yang tersebar di Kecamatan Koba dan Sungai Selan masing-masing terdeteksi enam titik panas.
“Sedangkan di Kabupaten Bangka terdeteksi enam titik panas yang tersebar di Kecamatan Mendo Barat sebanyak satu titik dan di Riau Silip titik panas terpantau sebanyak lima titik,” katanya.
Kemudian di Kabupaten Bangka Barat titik panas terpantau sebanyak tiga titik yang tersebar di Kecamatan Simpang Teritip satu titik dan di Muntok sebanyak dua titik.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan dan hutan, untuk mengurangi polusi udara yang akan merugikan kesehatan masyarakat lainnya.
“Kami berharap masyarakat tidak melakukan pembakaran lahan, karena api akan sulit ditangani seiring kecepatan angin selama musim kemarau ini cukup kencang,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby