Jakarta, Aktual.com — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Klas 1A Kupang mencatat dua kali lagi gempa susulan mengguncang Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur pada Sabtu (7/11).

“Hari ini sudah dua kali terjadi gempa susulan di Alor, sejak gempa pertama pada Rabu (4/11), yang merusak sejumlah bangunan,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Klas 1A Kupang, Sumawan di Kupang.

Dua kali gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (7/11) ini adalah pertama berkekuatan 4,1 skala Richter (SR), pukul 03.33 Wita.

Lokasi gempa pada koordinat 8.48 Lintang Selatan (LS) – 125.57 Bujur Timur ( BT) sejauh 97 Km Tenggara Alor, dengan berkedalaman 10 km.

Gempa kedua berkekuatan 3,4 SR, terjadi pukul 09.52 Wita, dengan lokasi sekitar 8.13 LS-124,94 BT, pada jarak 32 kilometer Timur Laut Alor, pada kedalaman sekitar 10 km dari permukaan laut.

Sumawan mengatakan, pihaknya terus memantau secara itensif perkembangan gempa yang terjadi di Kabupaten Alor, untuk mengetahui kemungkinan terjadinya gempa susulan.

Bupati Alor Amon Djobo yang dihubungi secara terpisah mengatakan warga Alor Timur seperti di Maritaing, masih berada di luar rumah karena masih terjadinya gempa susulan.

“Meskipun intensitas gempa terus menurun dengan kekuatan yang terus melemah, masyarakat masih tetap trauma sehingga memilih berada di luar rumah,” katanya.

Dia menambahkan korban gemba di Alor Timur lebih memilih daerah ketinggian sebagai tempat berlindung, karena khawatir adanya tsunami serta masih trauma dengan tragedi serupa pada 1991.

Gempa dahsyat berkekuatan 7,2 SR pada 1991 itu mengakibatkan 28 orang tewas, sementara gempa yang terjadi saat ini, tidak meminta korban, kecuali menghancurkan pemukiman penduduk serta fasilitas umum lainnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu