Yogyakarta, Aktual.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yogyakarta memprakirakan fenomena Madden Julian Oscilation (MJO) atau aliran massa udara basah berpotensi memicu cuaca ekstrem di daerah ini masih aktif hingga pertengahan November.

“MJO atau gugusan udara basah sampai pertengahan November ini masih aktif,” kata Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi, BMKG Yogyakarta, Djoko Budiono di Yogyakarta, Kamis (15/11).

Aktivitas aliran massa udara basah atau fenomena MJO muncul dari Samudera Hindia sebelah Barat Sumatera menuju ke wilayah Indonesia terutama Jawa yang menyebabkan kondisi atmosfer wilayah tersebut sangat basah.

Fenomen itu juga memicu konvergensi atau pertemuan dan perlambatan kecepatan angin di wilayah Jawa yang dapat memicu pertumbuhan awan konvektif sehingga memicu hujan lebat disertai angin kencang.

Selain MJO, menurut Djoko, pertumbuhan awan hujan di Yogyakarta juga dipicu munculnya tekanan udara rendah di barat Sumatera dan barat daya Jawa.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid