Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, guncangan ini merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.

“Terkait dengan peristiwa gempa bumi itu, hingga laporan ini, belum terjadi aktivitas gempa bumi susulan. Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan terus mengikuti arahan BPBD dan BMKG,” ucapnya.

Sunardi menjelaskan, BMKG Barito Utara memiliki alat deteksi gempa bumi dan tsunami atau Tsunami Early Warning System (TEWS). Alat ini, kata dia, berfungsi membantu BMKG memantau gempa dan tsunami yang terjadi di wilayah Pulau Kalimantan atau khususnya di sekitar laut Sulawesi.

“Alat ini hanya bersifat sensor, yang secara otomatis memberikan informasi kalau terjadi gempa kepada BMKG Pusat,” tuturnya.

Meski diketahui secara umum bahwa Pulau Kalimantan selama ini dikenal aman dari gempa dan tsunami, fakta mencatat sejarah yang merupakan peristiwa langka telah terjadi di Kalimantan Tengah, khususnya Muara Teweh.

Artikel ini ditulis oleh: