Jakarta, Aktual.com – Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono mengatakan bahwa gempa bumi dengan magnitudo 5,6 yang terjadi pada 131 kilometer arah Barat Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara (hasil update), Rabu (20/2) pagi akibat sesar lempeng Laut Maluku.
Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah, kata Triyono melalui rilis yang dibagikan dalam grup percakapan BMKG, PVMBG dan Stakeholder di Manado.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa lindu di wilayah laut sebelah Barat Kabupaten Kota Ternate ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar naik (Thrust Fault).
Dampak guncangan berdasarkan informasi dari masyarakat dirasakan di Ternate II-III MMI, sedangkan di Manado, Bitung, dan Kotamubagu dirasakan II MMI.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut dan dari hasil pemodelan menunjukkan tidak berpotensi tsunami.
Artikel ini ditulis oleh: