Gorontalo, Aktual.com – BMKG Gorontalo mengimbau masyarakat untuk tidak termakan dengan isu-isu tidak bertanggungjawab, terkait dengan prediksi bencana gempa maupun tsunami.
“Masyarakat wajib memperhatikan informasi resmi dari BMKG, serta dimohon untuk tetap tenang dan waspada,” kata Kepala Stasiun Geofisika Kelas II Gorontalo, Bahtiar di Gorontalo, Kamis (4/10).
Pihaknya mengeluarkan surat himbauan Nomor : KP 015/149/GTO/X/2018, menyusul maraknya informasi yang dipelintir mengenai prediksi gempa dan tsunami di Gorontalo.
Ia menerangkan gempa bumi merusak pada tanggal 28 September 2018 yang terjadi pukul 18.02 Wita, berpusat di 26 kilometer Utara Donggala, Sulawesi Tengah.
Setelah kejadian tersebut, isu-isu kedatangan tsunami lanjutan merebak di kalangan masyarakat, sehingga menimbulkan keresahan dan kepanikan.
“Maka Statisun Geofisika Gorontalo menegaskan bahwa gempa bumi dapat terjadi setiap saat, namun belum ada teknologi yang mampu memprediksi kapan gempa akan terjadi atau bahkan sampai menentukan waktu kejadian,” jelasnya.
Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah warga mengaku panik karena beredarnya berita mengenai adanya tsunami selanjutnya yang akan menerjang Gorontalo.
Keresahan itu juga dirasakan para nelayan di Kota Gorontalo, yang akhirnya memutuskan untuk mengurangi aktivitas di dekat laut.
“Selain musim angin kencang, saya juga takut dengan isu tsunami. Jadi tidak turun melaut setiap hari,” ujar salah seorang warga, Tune Yahya.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: