BMKG memperkirakan awal musim kemarau akan tiba pada Mei hingga Juli sehingga pada peralihan musim atau pancaroba, masyarakat diminta mewaspadai hujan lebat disertai angin kencang. AKTUAL/Munzir

Jakarta, aktual.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai peningkatan curah hujan pada akhir Februari 2019 di sebagian besar wilayah Indonesia.

Deputi Bidang Meteorologi Mulyono R Prabowo dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu (23/2), mengatakan, peningkatan curah hujan disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adanya sirkulasi siklonik di sekitar wilayah Sumatera dan sirkulasi tertutup di Kalimantan Barat dan Selat Makassar yang membentuk belokan dan pertemuan angin yang menyebabkan massa udara akan cenderung terkonsentrasi di wilayah tersebut.

Kondisi udara yang relatif lebih lembab juga mendukung pertumbuhan awan-awan hujan. Diprakirakan keadaan ini akan berlangsung hingga tiga hari kedepan. Selanjutnya, aktivitas sirkulasi ini akan menurun dan digantikan dengan area pertemuan/ belokan angin yang memanjang dari wilayah Sumatera hingga Jawa yang terbentuk karena sirkulasi siklonik di wilayah Australia bagian Utara. Area pertemuan atau belokan angin ini juga akan mendukung pertumbuhan awan. Wilayah-wilayah yang berpotensi hujan lebat serta hujan disertai kilat disertai petir dan angin kencang untuk periode 23 – 25 Februari 2019, antara lain Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Papua.

Sementara wilayah-wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai kilat dan petir dan angin kencang untuk periode 26 – 28 Februari 2019, antara lain di Sumatera Barat, Bengkulu, Bangka Belitung, Jambi, Kepulauan Riau, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Papua dan Papua Barat.

Potensi gelombang tinggi 2,5 meter hingga 4 meter diperkirakan terjadi di Samudera Hindia Selatan Jawa Barat hingga Jawa Timur, Perairan Bitung, Perairan Kepulauan.

Sangihe-Kepulauan Talaud, Perairan Utara Halmahera, Laut Halmahera, Laut Maluku bagian Utara, Perairan Raja Ampat – Sorong, Perairan Manokwari, Samudera Pasifik Utara Halmahera hingga Papua, Perairan Utara Biak, Perairan Utara Jayapura – Sarmi.

Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak lanjutan yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin