Banda Aceh, Aktual.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Metrologi Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar mengingatkan potensi gelombang laut besar yang mencapai 5 meter di sebagian wilayah perairan Aceh hingga akhir pekan ini.
“Perlu diwaspadai adanya potensi gelombang laut tinggi yang mencapai 5 meter terjadi di perairan Samudera Hindia Barat Aceh,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Metrologi SIM Zakaria Ahmad di Aceh Besar, Kamis (19/11).
Ia melanjutkan, daerah lain yang juga dengan potensi gelombang tinggi meliputi wilayah Barat Selatan Aceh mulai tinggi 2.5 meter hingga 5 meter, kemudian perairan Utara Sabang mulai 1-3 meter. Sedangkan wilayah Sabang-Banda Aceh tinggi gelombang mulai 0.5 hingga 2 meter.
Menurut dia, potensi tinggi gelombang laut tersebut disebabkan karena terdapat gangguan berupa tekanan rendah (low pressure) di perairan Barat Aceh.
“Dengan adanya low pressure tersebut mengakibatkan terjadinya konvergensi dan belokan angin sehingga berpotensi terjadi cuaca buruk berupa angin kencang, kilat, petir, hujan deras yang dapat juga memicu peningkatan tinggi gelombang,” katanya.
Disamping itu, Zakaria juga menambahkan terkait potensi hujan ekstrem di wilayah Tanah Rencong hingga akhir pekan. Katanya, ada pusat sirkulasi siklonik dan belokan angin di sekitar wilayah Aceh yang dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan.
“Kondisi ini dapat mengakibatkan fenomena cuaca ekstrem seperti hujan lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang pada siang, sore hingga malam hari,” ujarnya.
Beberapa wilayah yang berpotensi curah hujan intensitas sedang hingga tinggi seperti Aceh Singkil, Aceh Utara, Aceh Tengah, Pidie, Simeulue, Aceh Selatan, Bener Meriah.
Kemudian, Subulussalam, Aceh Jaya, Aceh Besar dan Nagan Rayac Pidie Jaya, Aceh Barat, Gayo Lues, Aceh Barat Daya dan Aceh Tenggara.
“Dengan kondisi cuaca yang memungkinkan timbulnya cuaca buruk BMKG mengimbau para nelayan dan penyedia jasa penyeberangan agar selalu waspada dalam tiga hari ini terutama untuk pesisir Barat Selatan Aceh,” katanya.* (Antara)
Artikel ini ditulis oleh:
As'ad Syamsul Abidin