Jakarta, Aktual.com — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memprediksi kemarau dan kekeringan masih akan melanda Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, hingga Oktober 2015.
“Pada 4 Oktober mulai jam 04:00 sore diprediksi ada dua jam hujan tapi tidak banyak membantu karena curah hujannya rendah. Tanggal 9 dan 10 Oktober kering lagi. Sepanjang Oktober diperkirakan masih kering dan November mulai hujan rutin,” kata Kepala BMKG Stasiun Bandara Haji Asan Sampit, Yulida Warni di Sampit, Rabu (30/9).
Yulida memperingatkan semua pihak untuk tetap waspada karena potensi kebakaran lahan masih tinggi. Artinya, potensi terjadinya kabut asap juga masih sangat besar jika tidak ditanggulangi secara maksimal dengan kepedulian seluruh lapisan masyarakat.
Sepanjang Rabu, asap pekat masih menyelimuti Kota Sampit. Namun yang berbeda, asap sedikit berkurang pada pagi hari, justru bertambah pekat saat siang. Asap kembali berkurang pada malam hari ketika tiupan angin cukup kencang mampu memecah kepekatan konsentrasi asap.
Jarak pandang terpendek hari yaitu 300 meter pada siang hari. Masyarakat yang beraktivitas di luar rumah tampak sangat berhati-hati agar terhindar dari kecelakaan lantaran jarak pandang sangat terbatas akibat kabut asap.
“Kami memantau tiap hari dan ditemukan masih ada terjadi titik panas. Untuk Kotim nihil karena tidak terpantau. Titik api terpantau kalau suhunya di atas 34 derajat. Kita tidak bisa pastikan ini asap kiriman karena lahan gambut biasanya masih ada bara di dalam tanahnya,” tambah Yulida.
Setiap tahun, Kotim rata-rata dilanda kemarau selama tiga bulan yakni Juli, Agustus dan September. Namun tahun ini terjadi pergeseran sehingga kemarau terjadi September, Oktober dan November. Perubahan musim ini seharusnya sudah diantisipasi dengan baik oleh pemerintah daerah agar tidak sampai menimbulkan kebakaran lahan dan asap parah seperti sekarang ini.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby