Kupang, Aktual.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kupang menyatakan saat ini provinsi Nusa Tenggara Timur belum mempunyai alat pendeteksi tsunami yang diberi nama Bouy Tsunami guna mengetahui dislokasi dasar laut setelah gempa.
“Bouy ini sebenarnya lebih menyakinkan, dan bisa lebih pasti memberi informasi bahwa di dasar laut ada terjadi dislokasi gempa,” kata Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Kupang Robert Wahyu kepada, Kamis (4/10).
Robert Wahyu menjelaskan mengenai berbagai perangkat pendeteksi tsunami yang dimiliki oleh BMKG untuk mengetahui apakah akan ada tsunami atau tidak usai gempa bumi.
Ia menjelaskan bahwa saat ini pelampung (Bouy) itu belum dipasang di NTT. Bouy sendiri adalah istem peringatan dini tsunami yang dipasang di laut dalam mengunakan pelampung. Sistem ini sangat cepat mendeteksi potensi terjadinya tsunami.
Pada awalnya, buoy dipasang untuk aktivitas bongkar muat kapal laut. Namun, alat ini kemudian difungsikan untuk mengamati terjadinya gelombang pasang dan tsunami yang mungkin terjadi di kawasan tersebut.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid