Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan untuk mewaspadai potensi hujan disertai angin kencang/Antara
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan untuk mewaspadai potensi hujan disertai angin kencang/Antara

Jakarta, Aktual.com – Sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang, bahkan 12 daerah di antaranya ditetapkan berstatus siaga dan waspada oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Dalam keterangan resmi BMKG yang dikutip di Jakarta, pada Jumat (15/3), 12 daerah yang berstatus siaga meliputi Jawa Tengah, Banten, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Tengah.

Sementara itu, daerah yang berstatus waspada meliputi Lampung, Jawa Barat, D.I Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Maluku, dan Papua.

Peringatan dini terkait hujan dengan intensitas sedang hingga lebat juga dikeluarkan untuk wilayah Denpasar Bali, Jakarta Pusat, Jambi, Bandung Jawa Barat, Semarang, dan Ambon Maluku.

BMKG juga memprediksi potensi hujan disertai petir di Bandar Lampung dan Bengkulu pada pagi hingga siang hari.

Di sisi lain, wilayah seperti Serang Banten, Yogyakarta, Gorontalo, Semarang, dan Surabaya diprediksi akan berawan pada pagi dan malam hari.

Untuk wilayah DKI Jakarta, diperkirakan akan mengalami hujan ringan pada pagi hari, hujan disertai petir pada siang hari dengan kelembaban mencapai 80-90 persen, dan mayoritas berawan pada malam hari dengan suhu antara 24-30 derajat Celsius.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyatakan bahwa potensi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan bencana diperkirakan akan meningkat di sebagian besar daerah dalam satu minggu ke depan karena adanya tiga Bibit Siklon Tropis yang berpengaruh.

Menurutnya, tiga bibit siklon tropis tersebut terpantau di sekitar Samudera Hindia selatan Jawa, Laut Timor, dan Laut Australia, dan berpotensi memengaruhi wilayah Indonesia bagian selatan.

Berdasarkan analisis meteorologi, Bibit Siklon Tropis 91S memiliki kecepatan angin maksimum 30-35 knots (56 – 65 km/jam) dan berpotensi menjadi siklon tropis pada kategori sedang-tinggi. Sementara Bibit Siklon Tropis 94S dan 93P memiliki potensi lebih rendah untuk menjadi siklon tropis.

BMKG juga memperingatkan risiko bahaya gelombang tinggi dan rob di sebagian besar wilayah pesisir Indonesia pada 15 Maret-16 Maret 2024, seperti yang diinformasikan melalui akun media sosial Instagram @infobmkg.

Laporan BMKG menunjukkan bahwa gelombang angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bertiup dari arah utara-timur laut dengan kecepatan berkisar 10-35 knot. Di wilayah selatan, pengaruh bibit siklon 91S dan 94S di Samudera Hindia juga diperkirakan dapat mempengaruhi kecepatan angin.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di beberapa wilayah, seperti Samudera Hindia Selatan Jawa Timur – Nusa Tenggara Barat, Laut Arafuru, Laut Flores, Perairan Sumbawa – Selat Sape, dan perairan Kepulauan Sermata- Letti serta Kepulauan Babar-Tanibar.

Fenomena percepatan angin ini meningkatkan potensi gelombang laut tinggi, mencapai diameter 1,25 – 2,5 meter, bahkan mencapai 2,5 – 4 meter di sebagian besar perairan Indonesia bagian barat, tengah, dan timur hingga 16 Maret 2024.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan