Warga menggunakan sepeda motor membawa jerigen air di Sungai Cipamingkis yang mengering akibat musim kemarau panjang di kawasan Cibarusah, Cikarang, Jawa Barat, Sabtu (29/8). Akibat kemarau panjang, warga sekitar harus rela mengambil air di Sungai Cipamingkis setiap pagi dan sore hari. Kekeringan yang melanda Jonggol sejak lebih dari satu bulan yang lalu ini mulai membuat kesal warga Jonggol, karena bantuan air bersih yang dijanjikan pemda setempat tidak rutin. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Semarang, Aktual.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Semarang memprakirakan sejumlah wilayah di pesisir Jawa Tengah akan mengalami kemarau sedikit lebih panjang, dibanding daerah lain di provinsi ini.

Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Semarang Iis Widya Harmoko di Semarang, Jumat, mengatakan, panjang kemarau yang akan terjadi tersebut bisa mencapai 21 hingga 22 dasarian.

Wilayah-wilayah yang kemaraunya sedikit lebih panjang antara lain Kota Tegal, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Batang, Pati, serta Rembang. Bahkan, kata dia, untuk wilayah Pati diperkirakan mencapai 22 dasarian.

“Untuk wilayah selatan, kemarau sedikit lebih panjang di Wonogiri,” katanya, Jumat (18/5).

Beberapa daerah yang kemaraunya relatif lebih panjang itu, kata dia, awal musimnya diketahui juga lebih duhulu, yakni bulan April.

Secara umum, lanjut dia, berbagai wilayah di Jawa Tengah sudah mengalami kemarau mulai April hingga Juni 2018. Sementara untuk musim hujan, kata dia, diperkirakan mulai terjadi pada Oktober hingga November.

 

Ant

 

(Wisnu)