BMKG (Istimewa)

Jakarta, Aktual.com – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, mengingatkan masyarakat untuk terus waspada terhadap bencana alam, karena tidak pernah bisa diperkirakan datangnya.

“Mitigasi bencana sangat penting untuk meningkatkan asistensi diri sendiri menghadapi bencana. Pasalnya, kepastian tidak ada. Karena memang bukti dan data belum cukup lengkap untuk pastikan itu akan terjadi,” kata Dwikorita di Jakarta, Senin (5/3).

Pentingnya mitigasi bencana, kata dia, terbukti dalam kondisi yang terjadi dalam bencana gempa di Kobe, Jepang, pada 1995. Saat itu tercatat, jumlah penduduk yang selamat sebanyak 95 persen usai bencana terjadi.

Tingginya angka selamat dari masyarakat terdampak bencana, kata dia, karena kesadaran pertolongan terhadap diri sendiri dari bencana.

Secara angka, sebanyak 35 persen penduduk yang selamat dari gempa di Kobe, Jepang itu dipicu pertolongan diri sendiri, 34 karena ditolong keluarga dan 24 persen karena ditolong tetangga,” kata dia.

BMKG mencatat secara data riil terjadi setidaknya 6000 kali gempa bumi di banyak tempat. Tapi banyak gempa itu tidak dapat dirasakan kecuali diketahui lewat pendeteksi gempa.

Umumnya gempa yang banyak terjadi itu berkekuatan kurang dari lima Skala Richter sehingga tidak dapat dirasakan masyarakat awam.

Sedangkan gempa dengan kekuatan dalam kisaran lima SR, kata dia, terjadi sekitar 350 kali. Dan yang kekuatan gempa yang tergolong besar sebanyak tiga-lima kali setahun.

“Itulah sebabnya memang perlu waspada, dan yang penting adalah bersiap dengan melakukan mitigasi. Itulah sebabnya, mohon bantuan pemerintah daerah untuk mengedukasi masyarakat agar cekatan menolong diri sendiri,” kata dia.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: