Akibat kemarau panjang dua pekan sudah warga kebon melati krisis air bersih, hal ini membuat pompa tradisonal menjadi alternative warga untuk memperoleh air bersih.

Yogyakarta, Aktual.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menyebutkan sebagian besar wilayah di Kabupaten Gunung Kidul bagian selatan telah mengalami hari tanpa hujan dalam kurun waktu cukup lama sejak memasuki musim kemarau.

“Di sebagian besar wilayah Gunung Kidul bagian selatan sudah tidak ada hujan dalam kurun waktu 20-30 hari ini,” kata Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Mlati, Yogyakarta Etik Setyaningrum di Yogyakarta, Sabtu (18/5).

Ia mengatakan untuk wilayah Yogyakarta bagian tengah dan utara diprediksi pada pertengahan hingga akhir Mei 2019 sudah akan memasuk musim kemarau.

“Di awal musim kemarau ini rata-rata curah hujan bulanan di Yogyakarta hanya berkisar 50-100 milimeter atau kategori rendah,” kata dia.

BMKG Yogyakarta memprediksikan pada akhir Mei semua wilayah Yogyakarta sudah memasuki musim kemarau, sedangkan puncak musim kemarau diperkirakan berlangsung Juli sampai Agustus 2019.

Artikel ini ditulis oleh: