Foto udara kebakaran lahan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, Selasa (20/10). Berdasar pantauan satelit Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menemukan 654 titik panas berada di Sumatra Selatan. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/kye/15 *** Local Caption ***

Jakarta, Aktual.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 29 titik panas (hotspot) yang terpantau di Pulau Sumatera pada Rabu pagi.

Hal tersebut disampaikan Kepala Humas BMKG Hary T Djatmiko dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (31/8).

“Terpantau tiga hotspot di Bengkulu, Jambi satu, Sumatera Selatan 21, Babel empat sementara Riau nihil,” katanya.

Menurutnya meski nihil hotspot di Riau, namun jarak pandang di Pekanbaru tujuh kilometer, Rengat empat kilometer (udara kabut), Dumai tujuh kilometer dan Pelalawan udara kabur dengan jarak pandang lima kilometer.

Pantauan cuaca di Provinsi Riau menunjukkan tiupan angin secara umum dari arah Selatan – Barat dengan kecepatan 05-15 knots (09 – 28 Km/jam).

Pada umumnya cuaca di wilayah Riau Cerah hingga Berawan. Peluang hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang diprakirakan dapat terjadi di wilayah Riau barat, tengah, selatan, pesisir timur dan sebagian wilayah utara pada siang – sore atau malam hari.

Saat ini kebakaran hutan dan lahan kembali terjadi di sejumlah wilayah di Tanah Air, meski begitu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengatakan jumlah hotspot turun hingga 75 persen dibandingkan tahun lalu.

Selain itu, data dari kepolisian menunjukkan ada 498 kasus kebakaran hutan dan lahan dan khusus di Riau sebanyak 85 kasus selama patroli tahun ini berlangsung.

Total lahan yang terbakar di seluruh indonesia sebanyak 88 ribu ha, kalau dibandingkan tahun lalu pada periode awal september mencapai 190 ribu ha lebih. Sedangkan di Riau menurut laporan sebelumnya hanya 3.000-an ha.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid