Kupang, Aktual.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, bencana hidrometeorologi masih berpotensi terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga akhir Februari 2019.

“Kondisi hujan deras, angin kencang dan gelombang tinggi masih berpotensi terjadi hingga akhir bulan Februari 2019. Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan siaga terhadap dampak bencana hidrometeorologi,” kata Kepala BMKG Stasiun El Tari, Bambang Santiajid kepada Antara di Kupang, Selasa (29/1), terkait potensi bencana hidrometeorologi di NTT.

Bencana hidrometeorologi yang berpotensi terjadi seperti, hujan deras, angin kencang dan gelombang tinggi yang menyebabkan banjir, genangan air, jalan licin, tanah longsor, abrasi pantai, bangunan roboh, pohon dan baliho tumbang, serta bagi masyarakat pengguna transportasi laut waspada terhadap terjadinya gelombang tinggi.

Bambang menjelaskan, pada bulan Januari, posisi pergerakan semu harian matahari berada di belahan bumi bagian Selatan, sehingga mengakibatkan bumi bagian selatan menjadi lebih panas dan tekanan udara menjadi lebih rendah.

Kecepatan angin yang cukup kencang dalam beberapa hari terakhir di wilayah NTT khususnya, karena adanya beda tekanan yang cukup segnifikan antara BBU dan BBS atau antara Asia dan Samudera Hindia Barat Australia, serta terbentuk pola tekanan rendah di Samudera Hindia barat Australia.

Artikel ini ditulis oleh: