Jakarta, Aktual.com — Bank-bank BUMN sepertinya masih akan melakukan pinjaman kembali ke China Development Bank (CDB). Pasalnya, pendanaan bank BUMN tinggi untuk memberikan kredit ke korporasi.

Salah satunya yang akan kembali ngutang ke CDB dan bank asing lainnya adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Pihaknya banyak mendapat tawaran pinjaman dari bank-bank asing itu.

“Banyak tawaran ke kami dari mereka. Bahkan tak hanya CDB ada juga Bank ICBC, atau bahkan bilateral,” ujar Direktur Bisnis Korporasi BNI, Herry Sidharta, seusai acara MoU dengan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (22/4).

Apalagi memang, kebutuhan dana segar bagi BNI untuk mengucurkan kredit korporasi juga tinggi.

“Target kami tahun ini, untuk kredit korporasi sebesar Rp189 triliun. Dan kebanyakan mereka untuk pengembangan infrastruktur. Ini tidak hanya untuk BUMN, tapi juga perusahaan swasta,” ujar dia.

Meski begitu, Herry belum berani menyebutkan berapa dana yang dibutuhkan dari pinjaman bank-bank asing itu.

“Banyak yang menawarkan ke kami. Tapi kami belum tahu kebutuhannya (pinjamannya) itu,” ujar dia.

Selain itu, BNI juga ditargetkan akan merilis obligasi Medium Term Notes (MTN).

Pinjaman ke CDB ini cukup mengkhawatirkan mengingat belum lama ini pihaknya sudah mendapat kucuran pinjaman USD1 miliar dari CDB.

“Untuk utangan CDB kemarin sudah terserap semua,” pungkas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan