Jakarta, Aktual.com-Badan Narkotika Nasional (BNN) mengaku tersinggung dengan tulisan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Haris Azhar yang menyebut pejabat BNN terlibat dalam skandal bisnis narkotika berdasarkan pengakuan Freddy Budiman.
“Di dalam tulisan ini langsung menyebutkan pejabat BNN. Tidak ada penyebutan oknum BNN atau oknum pejabat BNN. Ini terlalu umum,” papar Kepala Bagian Humas BNN, Slamet Pribadi dalam sebuah acara di stasiun televisi swasta, Selasa (9/8).
Selain itu, ada beberapa penyebab lain yang menurut Slamet sudah mengaburkan fakta ihwal kesaksian Freddy. “Disimpan selama 2 tahun, belum konkret karena di viral. Dan ini baru katanya,” jelas Slamet.
Seperti diketahui, beberapa jam usai eksekusi mati Freddy Budiman tersebar pesan berisi cerita Freddy yang mengaku dijadikan ‘ATM’ oleh oknum polisi dan BNN tersebar di publik. Pesan tersebut berisi pengaku Freddy yang mengaku ‘jaili’ oknum aparat.
“Para polisi ini juga menunjukkan sikap main di berbagai kaki. Ketika saya bawa itu barang, saya ditangkap, barang saya disita. Tapi dari informan saya, bahan sitaan itu juga dijual bebas,” beber Haris dalam pesanya.
“Dalam hitungan saya selama beberapa tahun kerja menyelundupkan narkonba, saya sudah memberi uang Rp450 miliar ke BNN. Saya sudah kasih Rp90 miliar ke pejabat tertentu di Mabes Polri,” ungkap Freddy melalui Haris.
Artikel ini ditulis oleh: