Jakarta, Aktual.com – Perang melawan narkoba kini memasuki babak baru. Badan Narkotika Nasional (BNN) resmi menggandeng PT Bank Syariah Indonesia (BSI) melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang dilakukan di Jakarta, Senin (21/7). Kolaborasi ini bukan hanya simbolis, melainkan penguatan strategis dalam mendukung gerakan nasional Indonesia Bersinar—Bersih dari Narkoba.
PKS diteken oleh Sekretaris Utama BNN Irjen Pol. Tantan Sulistyana dan Direktur Sales and Distribution BSI Anton Sukarna. Kerja sama ini mencakup pemanfaatan layanan dan produk perbankan berbasis syariah dalam mendukung langkah konkret pencegahan serta pemberantasan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika (P4GN).
“Narkoba bukan hanya persoalan kriminal, ini sudah menjadi ancaman eksistensial bangsa!” tegas Irjen Tantan dalam pernyataannya, Selasa (22/7).
Jalur Laut Jadi Akar Masalah, Sindikat Internasional Mengintai
Tantan membeberkan bahwa Indonesia kini berada dalam tekanan lintas kawasan. Gelombang narkoba terus membanjiri wilayah Tanah Air dari tiga poros sentra produksi global: Golden Triangle (Myanmar, Thailand, Laos), Golden Crescent (Afghanistan, Iran, Pakistan), dan Golden Peacock (Amerika Selatan). Jalur laut menjadi pintu masuk utama peredaran gelap yang kian sulit dipantau.
Laporan World Drug Report 2023 mencatat 296 juta orang terjerat narkoba secara global. Di Indonesia, angka penyalahgunaan narkoba mencapai 3,3 juta jiwa, mayoritas di antaranya berusia produktif (15–49 tahun), menurut survei BNN 2023.
Lebih mengkhawatirkan, Indonesia bukan hanya target pasar, namun juga sudah dijadikan lumbung produksi. Terungkapnya laboratorium narkotika gelap (clandestine lab) di Bali, Banten, dan Jawa Barat mempertegas bahwa sindikat narkoba internasional telah menjadikan Indonesia sebagai titik strategis produksi.
Serangan Zat Baru: 172 NPS Gentayangan di Indonesia
Ancaman juga datang dari kemunculan Narkotika Jenis Baru atau New Psychoactive Substances (NPS) yang terus berevolusi. Hingga kini, BNN mencatat 172 jenis NPS telah beredar di Indonesia dari total 1.247 jenis yang terdeteksi dunia internasional. Artinya, Indonesia tak hanya darurat distribusi, tapi juga darurat varian narkotika!
Menghadapi kompleksitas itu, BNN tidak bisa berjalan sendiri. Oleh karena itu, kolaborasi lintas sektor menjadi keniscayaan.
“Perang melawan narkoba adalah pekerjaan kolektif! Pemerintah, akademisi, dunia usaha, media, hingga komunitas harus terlibat aktif,” tandas Tantan.
BSI Siap di Garis Depan, Sinergi Ekonomi Syariah dan Perang Narkoba
Kerja sama ini merupakan kelanjutan dari Nota Kesepahaman antara Kepala BNN Komjen Pol. Marthinus Hukom dan Dirut BSI periode 2020–2024 Hery Gunardi, yang telah diteken 10 Juli lalu.
Direktur Sales and Distribution BSI, Anton Sukarna, menegaskan bahwa pihaknya akan menjadi mitra strategis BNN. Dukungan BSI akan diwujudkan dalam bentuk pemanfaatan layanan data, produk, hingga pengelolaan keuangan untuk mendukung program-program BNN di pusat dan daerah.
Anton memaparkan BSI telah mengelola dana giro dan payroll untuk 13 satuan kerja BNN provinsi dan satu di pusat, dengan portofolio gaji 970 rekening pegawai serta pembiayaan kepada 479 rekening. Tak hanya itu, BSI turut menawarkan sinergi dalam tiga pilar pertumbuhan: spiritual (pengelolaan dana haji dan umrah), sosial (zakat dan CSR), serta finansial (layanan perbankan syariah).
“BSI akan terus menjadi mitra tepercaya dalam misi negara memerangi kejahatan narkotika,” ujar Anton.
Secara performa, BSI mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 12,01 persen (YoY) dan laba naik 10,05 persen per Maret 2025. Artinya, bank syariah terbesar di Indonesia ini bukan hanya kuat secara ideologis, tetapi juga siap menopang secara struktural.
Indonesia Bersinar: Hanya Bisa Terwujud Lewat Kolaborasi Total
Penandatanganan ini menjadi bukti bahwa pencegahan narkoba bukan hanya tanggung jawab aparat, tapi memerlukan ekosistem dukungan—termasuk dari sektor keuangan nasional. Sinergi BNN dan BSI diharapkan menjadi langkah konkret menuju Indonesia yang benar-benar Bersinar, bukan hanya slogan belaka.

















