“Begitu dia pakai, itu sugesti dia sudah nge-fly. Padahal bisa jadi itu keracunan,” sambung dia.

BNN menemukan, praktik meminum rebusan pembalut sudah ada sejak dua tahun silam, Namun, mereka baru menangkap tangan para pelaku belakangan ini.

Kasus remaja mabuk rebusan pembalut terjadi di beberapa wilayah tanah air, yakni di Jawa Tengah, Jawa Barat dan DKI Jakarta. Perilaku ini para remaja anggap sebagai alternatif untuk ‘nge-fly’.

“Masalah penyalahguna menggunakan pembalut itu kami BNN baru menangkap tangan. Beberapa waktu lalu sudah ada informasi penyalahgunaannya, sekitar dua tahun lalu,” kata Mufti.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid