Deputi Pemberantasan BNN, Irjen Pol Arman Depari (kiri) bersama Kabag Humas BNN Kombes Slamet Pribadi (kanan) memberi keterangan terkait kasus dua pilot Susi Air di Jakarta, Senin (16/1/2017). Arman menegaskan, pilot Susi Air yang berinisial DA dan BA negatif narkoba. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Deputi Pemberantasan BNN Arman Depari mengatakan posisi kasus dimulai awal Oktober 2017, dimana BNN menerima info melalui kerja sama internasional, akan ada pengiriman narkoba jenis sabu-sabu dalam jumlah besar ke wilayah Indonesia menggunakan kapal laut.

“Menindaklanjuti info tersebut BNN menugaskan agen ke Thailand dan Myanmar untuk bekerja sama dengan petugas setempat untuk menangkap dan mencegat kapal yang dicurigai membawa sabu,” kata Arman, Jumat (4/5).

Namun kapal yang diduga berisi narkoba tersebut tidak memasuki wilayah Indonesia melainkan langsung dari laut Andaman menuju ke daerah Australia. Dengan fakta tersebut awal Desember 2017, katanya.

BNN kemudian meneruskan informasi tersebut ke Australian Federal Police (AFP), memberitahukan ada kapal yang dicurigai berisi narkoba menuju Australia.

Beberapa hari kemudian pada tanggal 21 Desember 2017, AFP menginfokan bahwa pihak otoritas Australia telah berhasil menyita 1,2 ton sabu-sabu namun kapal pembawa tidak tertangkap,” kata Arman.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid