Puluhan penghuni kos melukakan tes urine di Jalan. Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (29/1/2016). Pihak Kepolisian meminta kepada seluruh penghuni kos melakukan tes urine untuk mengetahui pengguna narkoba.

Semarang, Aktual.com – Sebanyak 40 Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah mangkir masuk kantor, saat Badan Narkotika Nasional (BBN) gelar tes urine dadakan, Kamis (24/3).

Mereka beralasan tidak ‘ngantor’ lantaran masih bertugas di luar kota. Akibatnya, BNN hanya berhasil lakukan tes urine terhadap 58 anggota dewan saja dari 100 anggota legislator.

Di lain pihak, Wakil Ketua DPRD Jateng, Sukirman mengaku kaget ada tes urine bagi para legislator yang masih sibuk bekerja di tiap ruang fraksi. Ia sendiri tadi sedang ada rapat
dengan Bappeda dan buru-buru ikut tes urine. “Ini mendadak, saya baru diberi tahu tadi,” sahut Sukirman, di Semarang, Kamis (24/3).

Legislator lainnya, Irna Setiawati ikut menambahkan, “Dengan ini bisa mendeteksi legislator yang pakai narkoba dan yang tidak. Jangan sampai ada anggota yang kena narkoba.”

Kepala BNNP Jateng, Brigjen Amrin Remico mengatakan, tes urine ini sebagai langkah awal untuk memberantas aksi penyalahgunaan obat-obatan terlarang di kalangan pejabat negara.

Selain menggelar tes urine bagi legislator di gedung DPRD Jateng, BNN juga akan lakukan langkah serupa pegawai Pemprov Jawa Tengah dan anggota DPRD di 35 kabupaten/kota di Jateng. “Untuk sekarang, hasil tes urine yang kami lakukan semuanya negatif,” ujar Amrin di sela uji urine di lantai II DPRD Jateng.

Amrin menyatakan hasil itu membuktikan salah satu semangat luar biasa dari petugasnya untuk memberantas narkoba. “Semangatnya untuk stop narkoba. Bagi yang sudah melaksanakan berhenti, bagi yang belum jangan coba-coba narkoba,” urainya.

Ke depan, petugasnya kembali menggelar tes urine bagi pegawai Sekretariat Dewan (Sekwan) dan para legislator yang absen hari ini.

Artikel ini ditulis oleh: