Jakarta, Aktual.co —Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) selama Januari-September 2014 mencatat sebanyak 105.694 orang dari 325.821 TKI yang ditempatkan ke luar negeri hanya tamat sekolah dasar.
“Sebesar 32,44 persen TKI yang bekerja di luar negeri tamat SD, sedangkan yang tamat sekolah menengah pertama (SMP) tercatat 37,79 persen atau 123.134 orang,” kata Direktur Penyiapan dan Pembekalan Pemberangkatan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Wisantoro di Jakarta, Jumat (7/11).
Dia menambahkan jumlah TKI yang tamat SMA bekerja di luar negeri sebanyak 79.517 orang atau 24,41 persen, sedangkan tamat diploma 14.233 orang atau 4,37 persen.
“TKI yang memiliki gelar strata satu sebanyak 3.076 orang atau 0,94 persen, sedangkan pascasarjana hanya 167 orang atau 0,05 persen,” ujarnya.
Menurut dia, jumlah TKI yang bekerja di sektor formal pada saat itu sebanyak 178.726 orang, sedangkan sektor informal 147.095 orang.
Penurunan TKI yang bekerja di sektor informal disebabkan pembenahan penempatan TKI di beberapa negara di kawasan Timur Tengah.
Selain itu, lanjutnya, BNP2TKI melakukan pengetatan penempatan TKI dengan memberlakukan durasi pelatihan dan ketersediaan tenaga yang tidak memiliki keterampilan di daerah berkurang.
Wisantoro mengemukakan TKI yang ditempatkan ke luar negeri terdiri dari perempuan 183.828 orang dan pria 141.993 orang.
TKI tersebut berasal dari 33 provinsi, yang paling banyak dari Jawa Barat 79.862 orang. Sementara TKI asal Gorontalo hanya 34 orang, paling sedikit dibanding TKI asal 32 provinsi lainnya.
Sedangkan jumlah TKI asal Jawa Tengah sebanyak 69.459 orang, Jawa Timur 60.163 orang, Nusa Tenggara Barat 45.163 orang, Lampung 12.891 orang, Sumatra Utara 10.740 orang, Banten 7.445 orang, Bali 6.544 orang, Sulawesi Selatan 6.347 orang, DKI Jakarta 6.097 orang, Nusa Tenggara Timur 4.338 orang, Kalimantan Barat 4.263 orang, DI Yogyakarta 2.961 orang, Sumatera Selatan 1.521 orang, Sumatera Barat 954 orang dan Kepulauan Riau 873 orang.
Selain itu, lanjutnya TKI asal Sulawesi Utara sebanyak 864 orang, Kalimantan Selatan 722 orang, Aceh 710 orang, Riau 678 orang, Jambi 654 orang, Sulawesi Tengah 651 orang, Kalimantan Timur 429 orang, Sulawesi Tenggara 370 orang, Sulawesi Barat 349 orang, Maluku 248 orang, Bengkulu 221 orang, Maluku Utara 86 orang, Kalimantan Tengah 72 orang, Papua Barat 38 orang, Bangka Belitung 37 orang dan Papua 37 orang.
“Pada Januari-September 2014 sebanyak 22.179 orang TKI berasal dari Lombok. Ini jumlah yang paling banyak dibanding kabupaten dan kota lainnya di Tanah Air,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid