Jakarta, Aktual.co —Jumlah korban jiwa dalam bencana longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah hingga Senin pukul 13.00 WIB tercatat mencapai 51 orang.
“Sebanyak 57 orang masih dicari,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Senin (15/12).
Dia mengatakan ada 308 warga di Dusun Jemblung, 200 orang berhasil menyelamatkan diri sementara 108 diperkirakan tertimbun longsor. Dari 51 korban jiwa yang telah ditemukan, sebanyak 43 jenazah telah berhasil diidentifikasi dan dikembalikan kepada keluarga korban. Sementara itu, dua jenazah telah dimakamkan karena kondisi badannya sudah rusak.
“Ada delapan orang terluka berat dan dirawat di RSUD Banjarnegara dan 11 orang luka ringan dan dirawat di puskesmas,” kata dia, menambahkan bahwa korban yang terluka adalah masyarakat di luar 108 korban yang tertimbun.
Sutopo mengatakan pihaknya belum dapat memperkirakan berapa jumlah kerugian dan kerusakan akibat longsor.
Dari data sementara, BNPB mencatat kerusakan akibat longsor yang berdampak pada 35 rumah rusak berat atau tertimbun, satu masjid, sungai tertutup longsoran sepanjang 1 km, sawah rusak seluas 8 hektare, kebun palawija seluas 5 hektare, lima ekor sapi, 30 ekor kambing, juga 500 ekor ayam dan itik.
“Kami masih menghitung kerugiannya,” kata Sutopo.
Dia menambahkan saat longsor terjadi ada juga pengendara mobil dan sepeda motor yang menjadi korban saat melintas di jalan yang tersapu longsor.
“Bupati Banjarnegara dan Dandim Banjarnegara sedang mengecek warga di luar Dusun Jemblung yang hilang,” jelas dia.
Sutopo mengemukakan Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar adalah daerah yang berpotensi sedang-tinggi terjadi longsor.
“Di Banjarnegara ada 20 kecamatan yang berpotensi sedang-tinggi longsor,” ujar dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid