Saat gempa, ia mengatakan ada 10.000 masyarakat yang masih mengungsi di berbagai titik pengungsian pascagempa 6,4 SR yang terjadi 29 Juli 2018. Jumlah pengungsi diperkirakan bertambah melebihi angka pengungsi sebelumnya menjadi sekitar 20.000 orang.
“Pendataan otomatis diulang lagi dari awal, karena ada rumah warga yang kondisinya retak pascagempa 6,4 SR sekarang roboh,” ujar dia.
Banyak masyarakat yang tidak paham stastus level “Waspada Tsunami” (tsunami dengan ketinggian maksimal 50 cm) yang dikeluarkan BMKG, kata dia, sehingga masyarakat masih banyak yang mengungsi di perbukitan atau daerah lebih tinggi, meski status tersebut sudah diakhiri sejak Minggu (5/8) malam.
Meski demikian, kata dia, banyak pula dari mereka yang memilih mengungsi hanya di depan rumah masing-masing, sambil menjaga harta bendanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid