Jakarta, Aktual.com — Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan gempa bumi dengan kekuatan 5,9 Skala Richter di Bengukulu tidak berpotensi tsunami.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Minggu (10/04) mengatakan telah terjadi gempa bumi dengan kekuatan 5,9 Skala Richter (SR) pada dengan 61 barat daya Bengkulu atau 75 kilometer Barat Daya Seluma, Provinsi Bengkulu, pada Minggu (10/4) pagi, pada pukul 09.14 WIB.
“Pusat gempa berada di Samudera Hindia pada kedalaman 16 kilometer. Meskipun pusat gempa di laut tetapi gempa tidak berpotensi tsunami,” kata ia menambahkan.
Sutopo mengatakan, gempa dirasakan cukup keras oleh masyarakat di Kabupaten Seluma selama sekitar 30 detik.
Sebagian masyarakat berhamburan keluar rumah.
Lebih lanjut, dia menuturkan, guncangan gempa juga dirasakan sedang oleh masyarakat di Kota Bengkulu, Bengku Tengah, Kaur, dan Bengkulu Selatan.
Berdasarkan peta gempa dirasakan, lanjut dia, intensitas gempa II-III MMI dan III MMI di Kepahiang.
“BPBD Provinsi Bengkulu dan BPBD kabupaten telah melaporkan tidak ada dampak gempa,” katanya.
Menurut dia, dengan intensitas gempa dirasakan hanya III MMI tidak akan memberikan dampak kerusakan pada bangunan.
“Konstruksi bangunan rusak umumnya jika menerima guncangan gempa lebih dari VI MMI,” katanya.
Sementara ini, Sutopo memastikan kondisi masyarakat aman dan normal, selain itu, masyarakat Bengkulu sudah terbiasa dengan gempa.
“Hampir setiap hari masyarakat merasakan guncangan gempa dengan intensitas yang bervariasi,” katanya.
Sutopo menjelaskan, bahwa tinggi ancaman gempa di Bengkulu telah banyak dilakukan mitigasi, baik struktural maupun non-struktural oleh BPBD dan berbagai pihak terkait.
Dia menyebutkan banyak bangunan dibangun dengan kontruksi tahan gempa, pembangunan sirine tsunami, rambu evakuasi, shelter dan lainnya.
Bahkan, lanjut dia, bencana menjadi kegiatan ektra kurikuler sekolah-sekolah di Bengkulu dan menjadi muatan dasar dalam pendidikan.
“Pasca gempa 7,9 skala Richter yang menimbulkan korban jiwa dan kerusakan di Bengkulu pada 12/9/2007 telah memberikan pelajaran berharga untuk membangun masyarakat yang siap menghadapi gempa. Sudah banyak yang dilakukan,” katanya.
Namun, dia mengatakan masih perlu banyak juga upaya-upaya untuk meningkatkan kesiapsaiagaan pemda dan masyarakat dalam menghadapi bencana besar.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara