Jakarta, Aktual.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan musim kemarau akan terus terjadi hingga Oktober 2018, dan dapat menimbulkan masalah kekurangan air bersih di berbagai wilayah Indonesia.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan beberapa wilayah di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta sudah dilanda kekeringan.

“Banyak warga meminta bantuan pasokan air bersih. Meskipun musim kemarau baru memasuki periode awal namun faktanya beberapa daerah mulai mengalami kekeringan,” kata Sutopo melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (26/6) malam.

Wilayah yang sudah terdampak kekeringan adalah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Beberapa daerah di Gunung Kidul yang terdampak kekeringan adalah Kecamatan Girisubo sebanyak 4.572 Kepala Keluarga (KK), Ngelipar 1.853 KK (5.637 jiwa), Paliyan 6.014 KK (20.769 Jiwa), Panggang 1232 KK/(4677 jiwa), Purwosari 912 KK (3390 jiwa), Rongkop 3820 KK (11800 jiwa), Tanjungsari 3100 KK (11186 jiwa), Tepus 8232 KK (32851 jiwa), Ponjong 766 KK (2765 jiwa), dan Gedangsari 1106 KK (3448 jiwa).

Seiring terjadinya bencana kekeringan tersebut, BPBD Kabupaten Gunung Kidul telah mendistribusika air bersih sebanyak 5.000 liter, dengan target 3.360 tangki air bersih, dengan distribusi perharinya 24 tangki air bersih dan 6 unit armada mobil tangki dengan kapasitas 5.000 liter lengkap dengan disel pompa air, pipa dan selang.

“Pendistribusian air bersih sudah dimulai tanggal 4 Juni sampai sekarang,” kata Sutopo..

(Wisnu)

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara