Jakarta, Aktual.com – Selain kesadaran masyarakat, dibutuhkan juga pengetahuan untuk menghadapi potensi dan dampak bencana, kata Direktur Pemberdayaan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan.
“Ada tiga tahap untuk kesiapsiagaan menghadapi bencana yaitu pertama, sadar, kedua berpengetahuan dan ketiga adalah berdaya,” katanya dalam seminar nasional Mempersiapkan Kawasan Industri Menghadapi Bencana yang didiselenggarakan oleh Disaster Management Institute of Indonesia-Aksi Cepat Tanggap (DMII-ACT) di Jakarta, ditulis Kamis (19/7).
Sadar berarti menyadari ancaman bencana yang ada di sekitarnya serta menyadari kondisi dan sumber daya yang ada.
Berpengetahuan, artinya sudah melalui proses sadar, memiliki rencana penanggulangan bencana, melakukan upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Selain itu juga memiliki informasi penanggulangan bencana dan senantiasa melakukan simulasi penanggulangan bencana.
Pada tahap berdaya, sudah melalui proses sadar dan berpengetahuan, mampu menolong diri sendiri dan lingkungan sekitarnya serta mempraktikkan budaya sadar bencana dengan baik.
“Masyarakat kita tidak sama satu dengan yang lain, misalnya di daerah yang pernah terjadi bencana kemudian ada intervensi relawan disana dengan daerah yang belum pernah mengalami bencana,” jelasnya.
Namun, ia mengakui ada masyarakat yang sudah sadar dan berpengetahuan tentang penanggulangan bencana dan tidak sedikit yang berdaya.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: