Gunung Agung berselimutkan bintang di Pos Pamantau Gunung Agung, di Desa Rendang, Senin (2/10) dinihari. Berdasarkan pantauan PVMBG, jumlah kegempaan yang terjadi terekam lebih sedikit dari hari-hari sebelumnya, kemungkinan batal meletus sangat kecil. Tapi, bisa saja Gunung Agung melanjutkan tidur panjangnya usai erupsi pada tahun 1963 alias membeku. AKTUAL/Tino Oktaviano

Karangasem, Aktual.com – Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menuturkan, saat ini ribuan warga pengungsi Gunung Agung kembali ke rumah mereka. Padahal, daerah mereka msuk dalam zona merah peta KRB (Kawasan Rawan Bencana).

“Sekitar 1.200 orang masyarakat yang sudah kembali ke daerah merah,” kata Sutopo, Kamis (12/10).

Untuk mengantisipasi hal tersebut, dibentuk dua tim khusus keselamatan masyarakat yang diketuai oleh Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali dan Kapolres Karangasem.

Tak hanya itu, Sutopo mengaku BNPB melibatkan relawan dan beberapa orang korban erupsi Gunung Merapi untuk memberi pemahaman kepada masyarakat perihal bahaya kembali ke zona merah Gunung Agung.

‎”Satgas dan tim tersebut juga bekerjasama dengan relawan dan beberapa orang korban erupsi Merapi untuk memberi pemahaman kepada masyarakat,” tuturnya.

Menurutnya, ketidakpastian Gunung Agung yang membuat masyarakat nekat masuk kembali ke zona merah bahaya Gunung Agung seperti direkomendasikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

“Tantangan sekarang, dengan situasi ketidakjelasan atau ketidakpastian, masyarakat sudah mulai melanggar ketentuan keselamatan (sesuai rekomendasi PVMBG),” ujarnya.

Laporan: Bobby Andalan

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid