Jakarta, Aktual.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa 47 orang pendaki terpapar dampak erupsi Gunung Marapi pada hari Minggu (3/12). Saat ini, 28 orang pendaki masih belum berhasil menuruni gunung hingga pagi ini.
“Sebanyak 19 pendaki sudah berhasil turun dan diselamatkan oleh tim gabungan. Artinya masih ada 28 pendaki yang belum berhasil turun,” ungkap Kapusdatinkom Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya, Senin (4/12).
Pada sisi lain, Bambang Warsito, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, menyatakan bahwa informasi mengenai meninggalnya seorang pendaki belum dapat dipastikan kebenarannya.
Kelompok gabungan terus bekerja keras dalam upaya pencarian dan penyelamatan (search and rescue/SAR) terhadap para pendaki yang belum berhasil menuruni gunung. Oleh karena itu, disarankan kepada masyarakat untuk tidak bersikap terlalu cepat dalam membuat kesimpulan yang belum dapat dipastikan kebenarannya.
“Masih simpang siur. Belum dapat dipastikan,” ucap Bambang Warsito.
Sampai saat ini, timnya bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Datar terus berkomunikasi dengan berbagai instansi terkait untuk memantau perkembangan di lapangan. Ini mencakup kesiapan untuk mengambil tindakan cepat jika terjadi kembali aktivitas vulkanik susulan.
Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam dan Tanah Datar terus memberikan himbauan kepada masyarakat, wisatawan, dan pendaki untuk tetap menggunakan masker sebagai respons terhadap timbulnya abu vulkanik akibat erupsi Gunung Marapi.
Di samping itu, secara khusus, wisatawan dan pendaki ditegah secara tegas untuk tidak melakukan kegiatan di dalam radius 3 kilometer dari kawah utama.
Artikel ini ditulis oleh:
Yunita Wisikaningsih