Jakarta, Aktual.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan sebanyak 1.005 gempa susulan terjadi Lombok, Nusa Tenggara Barat hingga pukul 09.00 WIB pada Selasa (21/8).
“Dari gempa 7 SR sampai dengan kejadian dari gempa 6,9 SR pada 19 Agustus 2018 malam itu, ada susulan 825 kali gempa,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam Konferensi Pers Update Penanganan Dampak Gempa di Nusa Tenggara Barat, Jakarta, Selasa (21/8).
Kemudian tanggal 19 Agustus siang terjadi gempa 6,5 SR yang selanjutnya rentetan gempa-gempa tadi memicu gempa baru yang terjadi pada tanggal 19 Agustus malam kemudian diikuti gempa susulan sampai pagi hari ini ada 180 gempa susulan, tambahnya.
Lombok juga telah dilanda sejumlah gempa berkekuatan besar. Sejak dilanda gempa awal berkekuatan sebesar 6,4 Skala Richter (SR) pada Minggu (29/7), lombok digoncang kembali dengan gempa yang lebih kuat yakni berkekuatan 7SR pada pada Minggu (5/8). Selanjutnya, di antara gempa-gempa susulan yang terjadi, ada gempa berkekuatan 6,5 SR terjadi di Lombok pada Minggu siang (19/8), dan gempa 6,9 SR pada Minggu malam (19/8).
“Ini namanya adalah gempa-gempa kembar. Dan adanya goncangan rentetan-rentetan gempa yang berada di Lombok bagian barat telalh menyebabkan akhirnya reruntuhan, adanya rekahan-rekahan sehingga meimicu di bagian timurnya dan ini akan terus berlangsung terjadinya gempa susulan,” jelasnya.
Dari kejadian gempa-gempa tersebut, BNPB mencatat korban meninggal akibat gempa bumi Lombok, hingga saat ini mencapai 515 jiwa dan 431.416 jiwa mengungsi.
“Jumlah korban meninggal sampai hari ini tercatat 515 orang, sedangkan luka-luka totalnya 7.145 orang,” ujarnya.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: