Jakarta, Aktual.co —Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) siapkan skenario banjir di Ibukota DKI Jakarta 2014-2015, memasuki musim penghujan yang diramalkan akan mencapai puncaknya di Januari-Februari 2015.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan skenario dibuat berdasar asumsi banjir di awal 2014 kemarin.
“Ditambah 15 persen besarannya,” ujarnya di Jakarta, Kamis (27/11).
Belajar dari awal tahun 2014 ini, ancaman banjir diprediksi terjadi di awal minggu ketiga Januari 2015. 
Kata Sutopo, ancaman banjir tersebar di 37 kecamatan, 125 kelurahan dan 634 RW. “Dari 276.999 jiwa penduduk yang terdampak banjir. Ada sekira 24.130 penduduk yang memiliki resiko tinggi dari bencana banjir.” 
Total penduduk yang mengungsi berjumlah 122.417 jiwa dan penduduk yang sakit diperkirakan berjumlah 19.304 jiwa.
Di saat puncak hujan, ketinggian muka air di pos pemantauan Bendungan Katulampa Bogor dan di Depok (untuk Sungai Ciliwung) serta pintu air yang masuk ke Jakarta diperkirakan bakal mencapai Siaga I.
“Ketinggian air di beberapa pintu air hulu sungai sperti Angke, Pesanggrahan, Krukut, Cipinang, Sunter Hulu akan mengalami peningkatan di muka hingga berstatus siaga II.”
Sedangkan tinggi muka air laut di pos Pasar ikan mempengaruhi tertahannya aliran air dari hulu ke hilir.
“Tinggi air di pos Pasar Ikan mengalami ketinggian 200-250 sentimeter telah memasuki siaga II. Hingga air yang berada di hulu tidak bisa masuk dengan lancar ke hilir,” kata dia.
Curah hujan yang mengguyur Jakarta pada 2014-2015 diperkirakan mencapai 100 sampai 200 milimeter per hari. Dan untuk normalnya 400 milimeter perbulan.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika sudah meramalkan musim penghujan akan dimulai di pertengahan November 2014 dan mencapai puncaknya di Januari- Februari 2015.

Artikel ini ditulis oleh: