Pandeglang, Aktual.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan agar terjadinya letusan Gunung Anak Krakatau yang berlokasi di Selat Sunda, disikapi dengan tenang oleh warga yang berdekatan, seperti di Provinsi Banten.
“Masyarakat diimbau tetap tenang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, BPBD Provinsi Lampung, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) telah melakukan langkah-langkah antisipasi,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Kamis (12/7).
Yang penting, kata dia, warga tetap mematuhi rekomendasi tidak melakukan aktivitas dalam radius satu kilometer dari puncak kawah gunung tersebut.
“Di luar itu aman. Justru dapat menikmati fenomena erupsi Gunung Anak Krakatau dari tempat yang aman,” ujarnya.
Warga Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang Yoyoh Himatusolihah, yang dihubungi secara terpisah menyatakan mendengar suara dentuman dari Gunung Anak Krakatau pada Rabu (11/7) tengah malam sekitar pukul 24.00 WIB.
“Sekitar pukul 24.00 WIB, kami warga yang tinggal di kawasan pantai di Kecamatan Labuan mendengar dentuman dari arah Gunung Anak Krakatau. Saya dan para tetangga bahkan keluar dari rumah,” katanya.
Yoyoh bersama beberapa warga lain, langsung menuju ke pantai untuk melihat aktivitas Gunung Anak Krakatau, dan terlihat adanya cahaya api dari puncak gunung tersebut.
“Ada api yang disertai asap yang membumbung tinggi ke udara. Kami menikmati pemandangan itu,” ujarnya.
Ia menyatakan, tidak merasa khawatir dengan adanya aktivitas gunung tesebut. Bahkan ketika ada aktivitas menjadi tontonan warga.
“Setiap kali ada dentuman dari arah Gunung Anak Krakatau kami selalu ke pantai untuk menyaksikan langsung,” ujarnya.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), melaporkan Gunung Anak Kraktau yang berada di Selat Sunda, mengalami letusan sebanyak 56 kali selama 24 jam sejak, Rabu (11/7) pukul 00.00 WIB. Tinggi kolom debu dari letusan Gunung Anak Krakatau berkisar 200-1.000 meter di atas puncak kawah.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: